Dukung Program Keberlanjutan, ITDC Perkenalkan Seragam Sirkular

 Dukung Program Keberlanjutan, ITDC Perkenalkan Seragam Sirkular

ITDC dukung program keberlanjutan.

MANGUPURA – baliprawara.com
Injourney Tourism Development Corporation (ITDC), melalui pengelola kawasan The Nusa Dua, terus memperkuat komitmennya dalam menerapkan standar pariwisata berkelanjutan kelas dunia. Pada tahun 2026, kawasan The Nusa Dua ditargetkan meraih sertifikasi dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC), standar internasional bagi destinasi wisata berkelanjutan. Sebagai bagian dari upaya tersebut, ITDC juga meluncurkan Program Seragam Sirkular yang bertujuan mengurangi limbah tekstil ke tempat pembuangan akhir (TPA).

General Manager The Nusa Dua, I Made Agus Dwiatmika, mengonfirmasi hal ini. Ia menjelaskan bahwa saat ini pihaknya sedang melakukan evaluasi menyeluruh terkait penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan di kawasan tersebut.

“Perusahaan menargetkan kami memperoleh sertifikasi GSTC tahun depan. Kami ingin pengakuan internasional bahwa The Nusa Dua menjadi kawasan pertama yang meraih sertifikasi global, sehingga dapat meningkatkan citra kawasan serta membawa dampak positif bagi tenant dan masyarakat sekitar. Kami berharap semua pihak turut mendukung,” ujar Agus saat ditemui di The Nusa Dua, Kamis 13 November 2025.

Menurutnya, The Nusa Dua sebelumnya telah mengantongi sertifikasi EarthCheck Destination. Namun, dengan meningkatnya tuntutan global terhadap pariwisata ramah lingkungan, pihaknya merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar terbaru melalui evaluasi internal.

“Isu lingkungan harus menjadi prioritas utama. Kami berkomitmen menjaga kelestarian pantai dan lingkungan agar The Nusa Dua dapat berkontribusi pada program keberlanjutan pemerintah Bali, Indonesia, dan komunitas internasional,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa proses menuju sertifikasi melibatkan pelatihan, sosialisasi, serta audit internal untuk memastikan seluruh kegiatan operasional sejalan dengan prinsip GSTC. Evaluasi lanjutan dijadwalkan berlangsung dalam enam bulan mendatang.

Sejalan dengan itu, Direktur Keuangan dan
Manajemen Risiko ITDC, Ahmad Fajar, menyampaikan bahwa Program Seragam Sirkular menjadi salah satu inisiatif nyata dalam mendukung keberlanjutan. Program ini mendaur ulang seragam lama karyawan menjadi produk baru yang ramah lingkungan. Setiap tahun, karyawan menerima seragam baru dengan desain dan logo terkini, sementara seragam lama diolah kembali menjadi rompi abu-abu melalui kerja sama dengan UMKM lokal.
“Upaya daur ulang ini tidak hanya untuk menjaga lingkungan, tetapi juga memperkuat kepedulian terhadap aspek sosial, budaya, dan pemberdayaan UMKM,” jelasnya.

See also  Perusahaan Investasi Asal Maroko Akan Bangun Beach House di Kawasan The Mandalika

Hingga kini, ITDC telah mengolah lebih dari 2.700 seragam dari berbagai wilayah operasional menjadi material baru. Prosesnya meliputi pemisahan komponen non-tekstil seperti kancing dan resleting, penyortiran bahan, pencampuran dengan limbah pra-produksi, hingga pemintalan ulang menjadi benang yang ditenun oleh komunitas lokal.
“Keberlanjutan juga berarti efisiensi. Dengan mendaur ulang seragam, kita tidak hanya berkontribusi pada lingkungan tetapi juga menghemat biaya produksi. Karena itu, program ini akan terus kami lanjutkan,” pungkas Ahmad. (MBP)

 

redaksi

Related post