Antusias Pemilih Tinggi, Lima Petugas KPPS di Kuta dan Kuta Selatan Sempat Dirawat Akibat Kelelahan
MANGUPURA – baliprawara.com
Proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di Kabupaten Badung, sudah berjalan lancar. Untuk kegiatan pemungutan dan penghitungan suara (Tungsura), sudah sampai pada pungut, hitung, di 1475 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Badung.
Menurut Ketua KPU Kabupaten Badung, Gusti Ketut Gede Yusa Arsana Putra, sehari setelah pemungutan suara, Kamis 15 Februari 2024, seluruh kotak suara sudah dibawa ke masing-masing kecamatan. Untuk proses Pemilu kata dia, semua bisa berjalan aman lancar. Bahkan, masyarakat juga sangat luar biasa mendukung pemilu.
Yang paling membanggakan menurutnya adalah, tingkat kehadiran pemilih sangat luarbiasa. Bahkan di beberapa TPS, ada kehadiran pemilih sampai 100 persen. Dari pelaporan, ada yang 97 persen, 90 persen, dan rata-rata kehadiran sampai di atas 90 persen. Tingkat kehadiran yang cukup banyak ini tentu membuat Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) harus bekerja lebih ekstra. “Karena kehadiran yang besar tentu menghitungnya juga membutuhkan waktu. Hari ini (Kamis-red) KPPS ini cukup kelelahan,” kata Yusa Arsa saat ditemui di kantor Kecamatan Kuta Selatan, Kamis 15 Februari 2024.
Akibat kondisi kelelahan, dari laporan yang diterima, memang ada beberapa petugas yang mengalami kondisi sakit selama bertugas. Untuk di Kuta Selatan saja, ada sebanyak 3 orang petugas KPPS yang harus di rawat di rumah sakit akibat kelelahan. Dari tiga orang tersebut, saat ini dua orang sudah diperbolehkan pulang untuk rawat jalan, dan satu orang masih dirawat di RS.
Kemudian untuk di Kecamatan Kuta, juga ada laporan terkait KPPS yang dirawat karena sakit. Untuk petugas yang sakit di Kuta, satu orang sampai mendapat bantuan oksigen dan kondisinya sudah mulai membaik. Diungkapkan, petugas di kecamatan Kuta, satu orang ada di banjar Segara dan satu orang di Kedonganan. “Itu mereka karena kelelahan, betul betul kelelahan. Mereka mengalami kondisi mual dan muntah-muntah. Mudah mudahan semua sudah bisa kembali ke rumah. Untuk di Badung, baru itu yang dilaporkan tentang adanya KPPS yang sempat kelelahan saat menyelesaikan pekerjaan kemarin,” bebernya.
Disinggung terkait tingkat partisipasi masyarakat atau kehadiran pemilih, dari informasi yang masuk diketahui lebih dari 90 persen. Ini kata dia sesuatu hal yang baru pada pemilu di Badung yang partisipasi pemilih luar biasa besar. Padahal jika dilihat dengan model pendataan De Jure atau pendataan penduduk di suatu daerah, yang mana semua orang masyarakat yang didata di Badung, itu sepertinya sulit untuk dihadirkan pada pemilu.
Selain hal itu, kendala lain yakni masa kampanye yang pendek, yakni 75 hari. Dimana, di masa kampanye itu, seharusnya juga bisa dilakukan sosialisasi, namun tidak bisa maksimal karena pekerjaan lain yang sangat mepet dengan persiapan pemilu 2024. “Dari prediksi kita kemarin, itu di Badung tingkat partisipasi pemilih bisa diatas 70 persen saja itu sudah syukur. Tapi nyatanya, kehadiran pemilih ke TPS pada pemilu 2024 ini, sangat luar biasa besar persentasenya. Mudah-mudahan sampai terakhir nanti, pantauan dari seluruh desa dan kecamatan bisa di atas 90 persen,” harapnya.
Untuk tahapan selanjutnya, dilakukan rekap di tingkat kecamatan dari 16-25 februari, kemudian 5 hari dari itu, rekap di tingkat kabupaten, dan 35 hari dari pencoblosan, terakhir dilakukan rekap di Provinsi. “Tapi kami tidak boleh menetapkan dulu hasil rekap ini. Namun dikirim dulu ke KPU RI melalui provinsi. Setelah di KPU RI bila dinyatakan tidak ada tuntutan dan tidak ada keberatan, baru bisa tetapkan. Artinya tidak ada pengajuan registrasi perkara di Mahkamah Konstitusi (MK) atas hasil ini, baru bisa kita terapkan. Jadi kita akan menunggu registrasi dari MK untuk penetapan,” bebernya. (MBP)