Desa Adat Tuban Tiadakan Pawai Ogoh-ogoh
MANGUPURA – baliprawara.com
Berdasarkan hasil rapat pajuru, Bendesa Adat Tuban, I Wayan Mendra, mengatakan, jelang Nyepi Caka 1942, sejumlah kegiatan adat di Desa Adat Tuban akan ditiadakan. Salah satunya pawai dan pementasan ogoh ogoh.
Namun menurut Mendra, sebagai apresiasi kepada kreativitas generasi muda, pihaknya akan mengumpulkan ogoh-ogoh di Catus Pata Desa Adat untuk dilakukan ritual pralina. Kemudian, setelah ogoh-ogoh dipelaspas dilanjutkan pralina setelah itu ogoh-ogoh kembali dibawa ke banjar. Untuk tahun ini kata Mendra, kegiatan Pasar majelangu ke-6 Desa Adat Tuban tahun 2020 yang biasanya rutin digelar, juga ditiadakan.
Sementara, terkait prosesi Melasti yang sedianya digelar Minggu (22/3), serta persembahyangan di bale Agung serta Tawur Kesanga di perempatan, akan dibatasi atau disederhanakan. Yakni dari jumlah krama yang keluar, cukup perwakilan keluarga saja. “Kami tidak melaksanakan mepeed juga krama yang ikut melasti nanti adalah perwakilan sekitar 100 orang yang biasanya itu mencapai ribuan oran. Ngrupuk hanya dilakukan di rumah masing-masing sore harinya engseb surya atau sandikala,” ujarnya.
Keputusan ini diambil berdasarkan point 5 Surat Edaran Gubernur Bali no 7194 dan diteruskan dengan surat Edaran yang sama oleh Bupati Badung. (praw)