Enam Wilayah di Bali Berpotensi Alami Banjir Rob
MANGUPURA – baliprawara.com
Fenomena astronomis, dimana jarak bulan dan bumi berada di titik terdekat pada 6 Juni 2023, diperkirakan akan berdampak pada terjadinya banjir Rob atau air laut pasang. Menurut Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar, banjir rob di pesisir selatan Bali, berpotensi terjadi pada 7-8 Juni 2023. Atas kondisi ini, masyarakat diharapkan selalu waspada saat beraktivitas di sekitar pantai.
Seperti yang disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi BBMKG Wilayah III Denpasar, I Nyoman Gede Wirajaya, potensi terjadinya banjir rob ini akan berlangsung pada 7-8 Juni 2023. Wilayah yang berpotensi mengalami banjir rob ada di enam kabupaten/kota. Di Kabupaten Tabanan, potensi banjir rob dapat terjadi di Pantai Soka, Pasut, Klanting, Yeh Gangga, Kedungu, dan Tanah Lot. Di Kabupaten Badung berpotensi di Pantai Seminyak, Kuta, Jerman, Balangan, Padang-padang, Nunggalan, Pandawa dan Nusa Dua. Kemudian di Kota Denpasar banjir rob dapat terjadi, Pantai Serangan, Sanur, dan Sindu.
Selanjutnya, Kabupaten Gianyar yakni di Pantai Saba, Masceti, dan Lebih. Kabupaten Klungkung, di pantai Kusamba dan Nusa Penida. Terakhir di Kabupaten Karangasem yaitu di Pantai Batu Kori. “Potensi dari banjir rob ini, tentunya dengan waktu yang berbeda-beda,” kata Wirajaya, Minggu 4 Juni 2023.
Banjir rob kata Wirajaya, merupakan fenomena astronomis, antara bulan dan bumi. Apalagi pada 3 Juni 2023 telah terjadi bulan purnama. Ia pun menyatakan pada 6 Juni 2023 akan ada fase dimana jarak bulan dan bumi berada di titik terdekat. Sehingga dengan melihat data-data diprediksi akan terjadi banjir rob di beberapa daerah di Indonesia. “Setelah menerima dari pusat, kita detailkan lagi. Sehingga untuk selatan Bali yang berpotensi banjir rob dari data yang dimaksud,” ucapnya.
Pihaknya pun menyebutkan, banjir rob ini berpotensi meningkatkan tinggi pasang air laut maksimum. Kemudian saat terjadi banjir rob, luapan air laut akan lebih luas. Hal ini tentunya akan berdampak pada aktivitas masyarakat dan pariwisata di sekitar pantai.
“Kami mengimbau, masyarakat lebih waspada dan selalu berhati-hati akan adanya potensi banjir rob yang diprediksi akan terjadi. Masyarakat agar selalu mengupdate informasi terkait BMKG, terutama peringatan dini. Ketiga agar selalu mengambil sumber resmi, dan tidak mudah terprovokasi informasi yang bersifat hoaks,” bebernya. (MBP)