Jelang Musim Hujan, Normalisasi Alur Tukad Mati Terus Dikerjakan
Mangupura (Bali Prawara)-
Jelan musim penghujan, normalisasi alur sungai/tukad Mati Legian, terus dikerjakan. Pembersihan sedimentasi terkait proyek pembangunan prasarana pengendali banjir tukad Mati ini dilakukan untuk mengantisipasi meluapnya air sungai saat musim hujan tiba.
Menurut Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Sungai Pantai I, Bali Wilayah Sungai Bali Penida (BWSBP), I Wayan Riasa,
Progres pembangunan prasarana pengendali banjir Tukad Mati tengah ini untuk pagu tahun 2019 sudah mencapai 72,567 persen. Proyek multiyears ini kata dia ini sudah melebihi target awal yang sebelumnya ditarget sampai 72,126 persen. Sedangkan untuk progres secara keseluruhan, dari tahun 2017-2019 sudah mencapai 81,215 persen. “Selama tiga tahun berjalan dari tahun 2017, 2018, dan 2019, untuk pelaksanaan proyek dari pagu tahun 2017 dan 2018 sudah diselesaikan 100 persen. Sementara, untuk pagu yang tahun 2019 sudah 72 persen dan target selesai sampai 31 Desember 2019,” katanya.
Dijelaskannya, untuk pengerjaan pagu tahun 2019 ini, meliputi pengerjaan normalisasi alur, pekerjaan jalan inspeksi, saluran Gendong. Untuk saluran Gendong kata dia, pengerjaanya menjadi satu kesatuan dengan pembuatan jalan inspeksi. Dikatakan, untuk pengerjaan tanggul yang dilakukan yakni sepanjang 2 km, dinding prapet sepanjang 2km dan penataan di sisi kanan kiri sepanjang 8 km.
Sementara, terkait normalisasi, pihaknya menargetkan bisa selesai pada akhir bulan Novenber ini. Sehingga, pengerjaan yang lain tidak terpengaruh musim hujan. Untuk pengerjaan normalisasi alur sungai, pihaknya menurunkan 2 alat berat untuk di bagian selatan. Sementara untuk di bagian Hulu pihaknya menggunakan water master yang dimulai dari bendung UmaDui sampai di Jalan Sunset Road. Untuk di hilir dari trashrack, sepanjang 2 km ke arah hilir disiapkan dua alat berat. Setelah di hulu selesai, water master akan diarahkan ke selatan. “Normalisasi alur sungai mudah-mudahan segera selesai akhir November nanti, supaya tidak terpengaruh saat musim hujan,” pungkasnya. (praw1)