Malam Renungan Sejarah 59 Tahun Prodi Ilmu Sejarah FIB Unud: Merajut Kenangan, Menggurat Masa Depan
DENPASAR- baliprawara.com
Dalam rangka memperingati HUT 59 Tahun Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Udayana, yang diperingati setiap tanggal 18 Agustus, Prodi Ilmu Sejarah Unud bersama dengan Keluarga Mahasiswa Sejarah (KEMAS) mengadakan acara bertajuk Malam Renungan Sejarah. Acara digelar di ruang Prijono, lantai 4 Gedung Poerbatjaraka.
Acara berlangsung dengan suasana yang hangat dan penuh rasa kekeluargaan. Hal itu dikarenakan acara ini dihadiri oleh keluarga dari mendiang dua tokoh pendiri Program Studi Ilmu Sejarah, yakni Drs. I Gusti Ngurah Rai Mirsha dan Prof.Dr. Anak Agung Gde Putra Agung, S.U.
“Acara Malam Renungan Sejarah kali ini memang dikemas untuk mengenang dua tokoh pendiri Prodi Ilmu Sejarah Unud. Sebuah kehormatan bagi kami, karena perwakilan keluarga kedua tokoh ini berkenan hadir dalam acara ini”, demikian ungkap koordinator Program Studi Ilmu Sejarah Unud, Anak Agung Inten Asmariati, S.S., M.Si,
Suasana semakin hangat karena juga dihadiri oleh para senior Prodi Ilmu Sejarah Unud. Salah satu di antaranya adalah Drs. Ida Bagus Sidemen, S.U. yang merupakan mahasiswa nomor urut pertama jurusan Sejarah Unud, sekaligus pendiri Keluarga Mahasiswa Sejarah (KEMAS). Beliau juga pernah menjadi dosen di Prodi Ilmu Sejarah Universitas Udayana, dengan segenap karyanya yang monumental.
Dalam kesempatan tersebut, Drs. Ida Bagus Sidemen, S.U., bersama dengan Prof. Dr. Anak Agung Bagus Wirawan, S.U., yang juga merupakan senior sekaligus guru besar Ilmu Sejarah Universitas Udayana, dihadirkan sebagai pembicara. Keduanya menyampaikan kenangannya bersama dua tokoh pendiri Ilmu Sejarah Unud, sekaligus kesaksiannya mengenai dinamika-dinamika dalam perkembangan prodi Ilmu sejarah Unud. “Sejarah itu multidimensional, bukan untuk para sejarawan saja, tetapi untuk semuanya” demikian secuplik pesan yang disampaikan oleh Drs. Ida Bagus Sidemen, S.U. Sementara itu, Prof. Wirawan dalam uraiannya menyampaikan pesan bahwa dirinya menjadi saksi bagaimana jurusan (kini prodi) sejarah Unud dikembangkan, dengan segenap tantangannya. Secara implisit, penuturan Prof. Wirawan sekaligus menjadi refleksi bahwa prodi Ilmu Sejarah Unud harus tetap eksis mengarungi tantangan-tantangan kedepannya. Dengan dipandu oleh seorang moderator, I Kadek Surya Jayadi, yang merupakan salah satu staf pengajar di Prodi Ilmu Sejarah, Unud, penuturan kedua senior tersebut berhasil membawa hadirin yang menyimak secara luring dan daring, tampak hanyut dalam suasana nostalgia.
Selain menghadirkan dua senior tersebut, acara juga dimeriahkan dengan dua pemaparan narasumber lainnya yakni Slamat Trisila dan Prof.Dr. I Putu Gede Suwitha, S.U. Acara juga dimeriahkan oleh serangkaian acara seremonial lainnya, berupa pemotongan tumpeng, penyerahan piagam penghormatan, penyerahan kenangan-kenangan, orkes gamelan gong suling, bazar buku, sekaligus acara ramah tamah. (MBP/unud.ac.id)