Rangkaian HUT ke-32, LPD Kedonganan Tepati Janji Bantu Pelunasan Tunggakan Sekolah Listya Dewi

 Rangkaian HUT ke-32, LPD Kedonganan Tepati Janji Bantu Pelunasan Tunggakan Sekolah Listya Dewi

Bendesa Adat Kedonganan, Wayan Mertha (tiga kiri) didampingi Ketua LPD Kedonganan, Ketut Madra saat penyerahan dana pelunasan tunggakan sekolah Listya Dewi.

MANGUPURA – baliprawara.com

Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Kedonganan, tahun 2022 ini, merayakan hari ulang tahun (HUT) yang ke-32. Peringatan ulang tahun ini, diisi dengan persembahyangan bersama, bertempat di Pura Dalem Desa Adat Kedonganan, Minggu 11 September 2022. 

Bertepatan dengan momen HUT ini, LPD Kedonganan juga menepati janji untuk membantu membayar tunggakan biaya sekolah Ni Putu Listya Dewi, yang sebelumnya dikabarkan sempat belum melunasi SPP di sekolahnya. Penyerahan biaya tersebut, diserahkan langsung oleh Bendesa Adat Kedonganan didampingi Ketua LPD Kedonganan. Pada kesempatan itu, juga diserahkan beasiswa kepada 3 orang remaja, warga Adat Kedonganan yang melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.

Menurut Ketua LPD Kedonganan, Ketut Madra, sisa tunggakan biaya sekolah Ni Luh Listya Dewi sudah diserahkan pihaknya. Dengan demikian, mulai Senin, siswa kelas IX SMP Taman Sastra Jimbaran ini, sudah bisa melakukan pembayaran kepada pihak sekolah. Selain itu pihaknya juga memberikan beasiswa kepada yang bersangkutan untuk melanjutkan sekolahnya ke jenjang SMA sampai ke perguruan tinggi. 

Jika seandainya hal itu tidak bisa dilakukan LPD karena ekonomi masih lesu, maka pihaknya berjanji untuk mengupayakan agar yang bersangkutan tetap bisa diringankan biaya sekolahnya. Sebab LPD Kedonganan senantiasa berkomitmen membantu meringankan beban siswi krama adat Kedonganan, agar tidak sampai putus sekolah.

 

Diakuinya, pemberian beasiswa bersekolah kepada anak di Desa Adat kedonganan merupakan hal yang sudah biasa dilakukan LPD Kedonganan. Namun hal itu menjadi special, karena Lisya Dewi sempat viral pemberitaannya. Sejak tahun 1997, pihaknya rutin memberikan beasiswa kepada siswa yang hendak melanjutkan pendidikannya. Untuk beasiswa prestasi, rata-rata hal itu diberikan 12 kali dalam setahun. Sehingga total siswa berprestasi yang diberikan beasiswa itu berjumlah 288 orang. 

See also  "Beauty Centre" RSUP Sanglah, Ditarget Menjadi Salah Satu Center Of Excellence Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Sedangkan untuk beasiswa kurang mampu, sampai saat ini jumlah siswa yang diberikan berjumlah sekitar 60 orang. Baik yang masih SD, SMP, SMA, dan S1, bahkan beasiswa khusus diberikan kepada mereka yang ingin melanjutkan ke S2 bagi yang berpotensi. “Saat ini kita berikan beasiswa untuk 3 orang yang melanjutkan sekolah SD dan 1 orang SMP yaitu Listya Dewi. Kami berkomitmen membantu mereka agar tidak sampai putus sekolah dan dapat mengejar impiannya,” tegasnya.

Penyerahan dana senilai Rp 1 miliar dari LPD kepada Bendesa Adat Kedonganan, untuk mensupport kegiatan Ngusaba Desa.

Selain di sektor pendidikan, pihaknya senantiasa mewujudkan visi LPD Kedonganan menjadi sehat, kuat, tangguh, bermanfaat, dan berkelanjutan. Salah satu bentuknya adalah dalam hal meringankan beban Panca Yadnya dan menguatkan Panca Kerta. Karena Desa Adat Kedonganan akan melaksanakan Ngusaba Desa, maka pihaknya mensupport hal itu dengan memberikan dana senilai Rp1 miliar kepada desa adat, Rp 5 juta kepada masing-masing dadia yang berjumlah kurang lebih seratusan dadia, dan 6 banjar adat senilai Rp25 juta. “Hal itu sebagai upaya memberikan ruang lebih besar kepada masyarakat adat, dalam hal menguatkan dan agar bisa segera pulih dari sisi ekonomi, dan mental dari dampak pandemi Covid-19,” ucapnya.

Sementara itu, terkait penguatan SDM, dari tahun 2016, pihaknya mendorong penguatan SDM dan mentransformasi pemahaman pengelolaan LPD secara konvensional. Termasuk proses kaderisasi agar berjalan sesuai harapan, dengan melakukan rekruitmen orang berpotensi dan melakukan pelatihan. Hal itu diakui memang membutuhkan waktu yang relatif panjang, karena ada berbagai aspek yang dikuatkan. Baik dari sosial religius, budaya, culture dan ekonomi. Terlebih Pemprov Bali telah berupaya melakukan penguatan LPD agar kembali kepada marwahnya, melalui Perda No 4 Tahun 2019.

See also  AMSI Bentuk Agency Iklan IDiA, Pastikan Konten Sehat dan Bisnisnya Sehat

Sementara Bendesa Adat Kedonganan, Wayan Mertha menerangkan bahwa LPD Kedonganan sebenarnya mempunyai program dalam pengembangan SDM. Jika saja informasi kondisi Ni Luh Listya Dewi diketahui dari awal, tentu hal tersebut tidak sampai terjadi. Hal itu dibuktikan, ketika berita kondisi siswi berumur 15 tahun itu viral maka LPD langsung bergerak mengambil tindakan, dengan memberikan bantuan beasiswa dan menanggung biaya yang dibutuhkan sampai ia tamat di perguruan tinggi. Hal itu sesuai dengan komitmen Desa Adat Kedonganan melalui LPD, dalam membantu krama yang membutuhkan untuk bisa melanjutkan pendidikan. 

Untuk diketahui, Ni Luh Listya Dewi (15), salah seorang Siswa kelas 3 SMP Taman Sastra Jimbaran, dikabarkan menunggak pembayaran SPP hingga sebesar Rp10.500.000,-. Total biaya tersebut, terhitung sejak dirinya kelas 1 hingga kelas 3. Meski Listya masih menunggak SPP, dari pihak sekolah juga tetap berkomitmen memberi pendidikan kepada siswa tersebut. Kabar Listya nunggak SPP tersebut sempat beredar di media sosial Facebook, melalui akun FB Semeton Kapas Bali. (MBP)

 

redaksi

Related post