Terus Meningkat, Kasus Covid-19 Akibat Transmisi Lokal Kian Mengkhawatirkan
DENPASAR – baliprawara.com
Pasien Covid-19 di Bali yang diumumkan Selasa (28/4) hari ini, mencapai peningkatan tertinggi yakni 22 kasus, sejak kasus ini pertama kali ditemukan di Bali. Meski masih didominasi imported case, namun kasus transmisi lokal makin mengkhawatirkan. Sebab angkanya terus merangkak naik dan secara akumulatif kini telah mencapai 25,11 persen.
“Kasus transmisi lokal yang secara persentase berada di posisi kedua harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra.
Menurutnya, dari 22 kasus hari ini, sebanyak 13 diantaranya akibat transmisi lokal. Rinciannya, 8 orang berasal dari satu banjar di Kabupaten Bangli dan 4 orang juga berasal dari satu lingkungan di Kabupaten Karangasem.
“Penyebab utama kasus transmisi lokal baru ini adalah mereka mendapatkan penularan karena kontak dengan orang yang positif terlebih dahulu yakni PMI yang pulang dan melakukan karantina mandiri di rumah. Menurut laporan, PMI tersebut tidak menunjukkan gejala,” katanya.
Mengingat jumlahnya yang besar dan berada dalam satu banjar dan satu lingkungan maka pihaknya langsung berkoordinasi dengan Bupati Bangli dan Bupati Karangasem. “Saya langsung meminta untuk menjaga dengan baik, agar tidak ada lagi transmisi lokal di lokasi tersebut,” tegasnya.
Mengingat tingginya angka kasus di lokasi tersebut, pihaknya mengambil kesimpulan bahwa arahan-arahan Pemprov dan Gugus Tugas Provinsi Bali serta Bupati/Wali Kota se-Bali pada tingkat implementasinya di lapangan belum dijalankan secara penuh dan disiplin.
“Hal ini berarti masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, physical distancing dan lainnya. Untuk itu, sekali lagi, dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini,” kata Dewa Indra. (MBP2)