1.000 Cocktails dalam 10 Menit Pecahkan Rekor MURI di Ajang FHTB 2024 dengan Melibatkan 100 Bartender
MANGUPURA – baliprawara.com
Suasana berbeda terlihat pada hari kedua gelaran acara Food, Hotel & Tourism Bali (FHTB) 2024, yang berlangsung pada Kamis 7 Maret 2024 di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC). Pasalnya, pada pameran dagang internasional dalam bidang perhotelan, F&B dan pariwisata terkemuka di Timur Indonesia ini, juga menampilkan aksi pemecahan rekor MURI 1000 cocktails dalam 10 menit yang diadakan oleh ABI (Asosiasi Bartender Indonesia).
Selama 10 menit, sebanyak 100 bartender yang terlibat, terlihat sibuk menyiapkan racikannya. Dari ajang ini bahkan ada satu peserta yang berhasil meracik hingga 20 cocktail dalam waktu hanya 7 menit saja. Hingga waktu habis, semua peserta akhirnya sukses menyiapkan 1000 cocktails.
Atas capaian ini, ajang ini akhirnya resmi mendapat pengakuan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), dengan capaian 1000 Cocktails dalam 10 menit. Penyerahan piagam pengakuan dari MURI ini diserahkan langsung oleh perwakilan MURI Yusuf Ngadri kepada Ngurah Udayana selaku Ketua Asosiasi Bartender Indonesia (ABI).
Ketua Indonesian Food & Beverage Executive Association (IFBEC) Nasional, Ketut Darmayasa, mengungkapkan bahwa, acara ini digelar oleh Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) yang bertujuan tidak hanya memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), tetapi juga untuk meningkatkan pengakuan terhadap profesi bartender di Bali serta mempromosikan produk lokal. Mengingat bahan baku yang digunakan didominasi oleh produk lokal.
“Output kegiatan ini, selain memecahkan rekor muri 1000 Cocktails dalam 10 menit, kami juga ingin mendapatkan pengakuan bahwa profesi bartender itu diakui oleh pameran kelas internasional, terutama bartender lokal Bali,” kata dia Kamis 7 Maret 2024 siang.
Dengan partisipasi dari 100 profesional dan mahasiswa bartender dari Lembaga Pendidikan dan Kursus (LPK) se-Bali, bahkan ada peserta dari Lombok, tentunya kegiatan ini menjadi sangat menarik, terutama terkait kredibilitas dan kompetensi dalam meracik minuman. Darmayasa menjelaskan bahwa, ini bukan yang pertama kali digelar, namun sebelumnya mereka telah mencetak rekor MURI dengan atraksi 700 bartender di pantai Kuta, Badung. Darmayasa juga membeberkan, jika acara tersebut tidak hanya tentang mencetak rekor Muri, namun ada misi yang lebih dalam. “Kami ingin menggolkan kearifan lokal, produk Bali, agar bisa menjadi tren ke depannya,” tegasnya.
Darmayasa mengungkapkan,cocktails yang diracik ini menggunakan bahan baku lokal, terutama yang diproduksi oleh produsen minuman keras di Bali. Tentu kata dia, hal ini menunjukkan potensi besar produk lokal. “Ini sejalan dengan tujuan mereka untuk memperkenalkan Tekilano, versi Bali dari tekila yang biasanya dibuat dari blue agave,” beberanya.
Menariknya, 1000 cocktails yang dibuat ini, selain dibagikan kepada pengunjung, juga ada yang dilelang dan hasilnya akan didonasikan. “Hasil cocktail ada yang kami lelang karena dari ketentuan yang membuat akan kami lelang dan kami presentasikan juga untuk para penikmat,” ujarnya.
Dengan pencapaian ini, diharapkan profesi bartender di Bali mendapatkan lebih banyak pengakuan, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga internasional. Sebab, dia mengatakan jika keahlian para bartender Bali tidak kalah dengan bartender dari luar daerah. Hal itu terbukti dari banyaknya para bartender Bali yang sering mendapat nominasi pada perlombaan bartender kelas dunia.
“Selama ini bartender Bali kurang mendapat tempat di event internasional, sekarang di FHTB 2024 mendapat tempat. Sehingga pemuda bartender Bali sudah naik kelas. Kalau kami melihat keahlian para bartender Bali ke daerah lain tidak kalah, terbukti bartender Bali sering mendapat nominasi di perlombaan kelas dunia,” tegasnya.
Darmayasa juga berharap acara seperti ini akan berlangsung secara berkelanjutan, meningkatkan personal branding, awareness, dan memastikan produk lokal bisa bersaing dan tumbuh bersama produk impor di bar-bar di Bali dan lebih luas lagi.
“Biasa di bar itu susah mendapat produk lokal, sekarang dengan adanya kegiatan FHTB 2024 atau sejenisnya saya yakin produk kearifan lokal Bali juga bisa sejajar dengan produk luar negeri. Sehingga event ini sangat penting dilakukan secara kontinu,” harapnya.
Untuk diketahui, pameran Food, Hotel & Tourism Bali (FHTB) 2024, digelar selama tiga hari yakni mulai 6 – 8 Maret 2024 bersama Retail Indonesia. Hadirnya FHTB 2024 dengan beragam produk unggulan yang dipamerkan, diharapkan akan memuaskan kebutuhan dan selera dari ribuan pemilik usaha club, hotel, dan restoran, manager pembelian (purchasing), operator tur, distributor, pelaku usaha retail dan grosir, sehingga dapat memperluas kesempatan peningkatan bisnis mereka secara global.
Adapun perusahaan yang bergabung sebagai exhibitor dalam FHTB 2024 antara lain King Koil, Multi Fortuna, Rotaryana Prima, Modena, TTS, Libra Food, Coffee Beyond Borders, BepahKupi, PAN Group, NANO Logistics, ACR Panel, CV. Liang dan masih banyak lagi.
Tidak hanya pameran produk, FHTB 2024 juga menghadirkan berbagai kompetisi dan acara menarik selama tiga hari penyelenggaraan melalui dukungan berbagai asosiasi terkait. Diantaranya yakni; the 12th Salon Culinaire Chef’s Competition oleh Bali Culinary Professionals (BCP), the Biggest Sommelier Events in Bali oleh Indonesia Sommelier Association Bali Chapter (ISA), Indonesia Coffee Event (ICE) 2024, oleh Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Workshop Gelato oleh Lotus Food Services, Carpigiani & Embassy Chocolate.
Event Director FHTB 2024, Juanita Soerakoesoemah, mengatakan bahwa, FHTB 2024 digelar untuk mewakili semangat kewirausahaan dan ekonomi. Yang mana, kegiatan ini dalam rangka memberikan dukungan peningkatan peluang bagi perusahaan dan pelaku bisnis di sektor perhotelan dan F&B, untuk memimpin bisnis masa depan yang berkelanjutan, khususnya di industri pariwisata Indonesia bagian Timur. (MBP)