14 Kali Gempabumi Susulan Terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa, Tiga Diantaranya Cukup Keras

 14 Kali Gempabumi Susulan Terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa, Tiga Diantaranya Cukup Keras

MANGUPURA – baliprawara.com

Hingga pukul 06.28 Wita, Senin 7 Agustus 2023, Sebanyak 14 kali terjadi gempa susulan pascagempabumi M5.1 yang terjadi di Samudera Hindia Selatan Jawa, dini hari, sekitar pukul 03.40 Wita. Dari total 14 kali gempa susulan ini, tiga kali terjadi susulan cukup keras, yakni M4.6 sekitar pukul 04:02 Wita, M 4.0, sekitar pukul 04:40 Wita, dan M4.1 sekitar pukul 06:28 Wita.

Pada Gempabumi pertama, pukul 03.40 Wita, di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Banyuwangi, Jawa Timur hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Untuk Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,64° LS ; 114,08° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 84 Km arah Selatan Tegaldlimo, Banyuwangi, Jawa Timur pada kedalaman 40 km. Atau sekitar 170 km BaratDaya Kuta Selatan, dan 172 km Barat Daya Jembrana.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr. DARYONO, S.Si., M.Si., menyampaikan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal. Yang mana gempabumi ini diakibatkan adanya aktivitas subduksi lempeng Indo-Australia, yang menunjam ke dalam Lempeng Eurasia. “Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” katanya melalui keterangan tertulisnya, Senin 7 Agustus 2023.

Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Tegaldlimo dan Purwoharjo, Banyuwangi dengan skala intensitas II – III MMI, dan daerah Tempurejo, Jember dengan skala intensitas II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami. “Hingga pukul 03.05 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 2 aktivitas gempabumi susulan (aftershock),” bebernya.

See also  CABEM Edukasi Bahaya Rabies

Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. (MBP1)

 

redaksi

Related post