22 Penerbangan Internasional dan 12 Domestik Terdampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki Selasa 12 November
MANGUPURA – baliprawara.com
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki, di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, berdampak pada penerbangan dari dan menuju Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. Peristiwa ini bahkan menjadi atensi bersama seluruh instansi komunitas bandara.
Hal itu menurut General Manager Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Ahmad Syaugi SHahab, ada beberapa penerbangan di tanggal 4 November dan penerbangan pada tiga hari terakhir yakni tanggal 8 hingga 11 November mengalami pembatalan penerbangan.
“Di periode tersebut, tercatat ada sebanyak 46 penerbangan yang terdampak. Dari jumlah itu, terdiri dari 30 penerbangan keberangkatan dan 16 kedatangan yang terdampak,” ucap Ahmad Syaugi.
Lebih lanjut dikatakan, untuk Selasa 12 November 2024, terdapat 12 penerbangan domestik, yaitu 7 keberangkatan dan 5 kedatangan yang terdampak. “Sementara di hari yang sama, terdapat 22 penerbangan internasional, yakni 12 keberangkatan dan 10 kedatangan yang terdampak,” katanya melalui keterangan tertulisnya, Rabu 13 November 2024.
Atas peristiwa alam ini, pihak maskapai memberikan pilihan kepada para penumpang untuk pengembalian dana (refund), penjadwalan ulang (reschedule), atau pengaturan rute ulang (re-route). Untuk pelayanan bagi penumpang penerbangan terdampak, pihak bandara menyiapkan penempatan helpdesk di lantai 2 terminal internasional dan di terminal domestik disiapkan di area customer service maskapai.
PT Angkasa Pura Indonesia telah mengantisipasi hal tersebut dengan melaksanakan aerodrome observation melalui paper test dengan hasil negatif, tidak ditemukan abu vulkanik di area bandara. Hal tersebut juga diperkuat dengan informasi dan prediksi arah abu vulkanik oleh BMKG serta airspace observation berdasarkan pantauan Perum LPPNPI dan pilot report atau laporan pilot.
“Sehingga dapat dinyatakan oleh otoritas bandara setempat, ruang udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu 13 November 2024, tidak terdampak abu vulkanik dan bandara beroperasi normal,” tegasnya.
Pihak bandara juga telah memiliki Airport Disaster Management Plan (ADMP) berupa dokumen terkait penanganan bandara saat terjadi peristiwa kedaruratan alam. Posko bersama di ruang Airport Operation Control Centre (AOCC) juga telah difungsikan untuk memantau situasi terkini dengan seluruh stakeholder terkait.
Saat ini, terdapat 5 (lima) bandara di Nusa Tenggara Timur yang aktif dilayani dari dan ke Bandara I Gusti Ngurah Rai yaitu Kupang (KOE), Labuan Bajo (LBJ), Tambolaka (TMC), Waingapu (WGP), Ende (ENE).
Untuk maskapai regular yang beroperasi pada rute-rute tersebut adalah Indonesia Air Asia, Citilink Indonesia, Garuda Indonesia, Batik Air, Wings Air dan Nam Air.
“PT Angkasa Pura Indonesia dan seluruh instansi komunitas bandara senantiasa memperbarui perkembangan situasi dan berharap kondisi dapat segera normal kembali,” harapnya. (MBP)