9,3 Juta Kendaraan Lintasi Jalan Tol Bali Mandara Selama Semester I Tahun 2025

Suasana lalu lintas kendaraan di Jalam Tol Bali Mandara.
DENPASAR – baliprawara.com
PT Jasamarga Bali Tol (PT JBT) mencatat sebanyak 9,3 juta kendaraan melintasi Jalan Tol Bali Mandara sepanjang periode Semester I Tahun 2025 (Januari s.d Juni), atau rata-rata 51.993 kendaraan per hari. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan semester pertama tahun 2024, tercatat 8,3 juta kendaraan atau 46.018 kendaraan per hari.
Direktur Utama PT JBT, I Ketut Adiputra Karang, menjelaskan bahwa kenaikan volume lalu lintas sebesar 12% ini menjadi sinyal positif terhadap peningkatan aktivitas mobilitas masyarakat, khususnya di kawasan Bali Selatan. Selain itu, pertumbuhan ini juga mencerminkan tingkat kepercayaan masyarakat dan wisatawan terhadap infrastruktur tol sebagai jalur transportasi yang andal, aman, dan efisien. “Volume kendaraan yang meningkat menjadi indikasi penting bahwa tol Bali Mandara terus menjadi pilihan utama masyarakat, baik lokal maupun wisatawan, dalam mendukung aktivitas ekonomi dan pariwisata di Bali,” ujar Adi dalam keterangan tertulisnya, Rabu 9 Juli 2025.
Adapun rincian volume kendaraan berdasarkan golongan pada Semester I Tahun 2025 adalah:
• Golongan I (kendaraan pribadi, bus kecil, dan sejenis): 5,4 Juta kendaraan
• Golongan II (truk dua gandar): 102 Ribu kendaraan
• Golongan III (truk tiga gandar): 3,2 Ribu kendaraan
• Golongan IV (truk empat gandar): 1,4 Ribu kendaraan
• Golongan V (truk lima gandar atau lebih): 53 kendaraan
• Golongan VI (sepeda motor): 3,7 Juta kendaraan
Dominasi kendaraan Golongan I mencerminkan tingginya arus wisatawan yang mengakses destinasi unggulan seperti Nusa Dua, Benoa, dan Bandara Ngurah Rai melalui Jalan Tol Bali Mandara. Sementara itu, kendaraan Golongan VI (sepeda motor) yang mencakup sekitar 40% dari total lalu lintas menunjukkan bahwa mobilitas masyarakat lokal tetap tinggi. Hal ini mengindikasikan bahwa Jalan Tol Bali Mandara masih menjadi pilihan utama sebagai rute harian yang cepat dan aman bagi pengguna roda dua. Tingginya volume kendaraan ini turut dipengaruhi oleh sejumlah periode libur panjang pada semester awal tahun 2025.
Sebagai bagian dari komitmen untuk selalu menjaga dan mempertahankan standar layanan yang optimal, PT JBT melaksanakan pemeliharaan rutin dan peningkatan fasilitas seperti peremajaan Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) dan marka jalan untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan. PT JBT juga melaksanakan peningkatan kualitas jalan dengan melakukan kegiatan _Scraping, Filling dan Overlay_ (SFO) yang berlangsung sejak Juni dan diperkirakan akan selesai sepenuhnya pada Oktober 2025.
Selain itu, dalam hal peningkatan layanan, PT JBT juga menyiagakan petugas di titik-titik rawan kepadatan seperti akses masuk dan keluar tol, serta melakukan pemantauan lalu lintas secara real-time untuk memastikan kelancaran arus kendaraan.
Dalam rangka menjaga keselamatan berkendara dan meningkatkan kesadaran pengguna jalan, PT JBT secara konsisten mengimbau seluruh pengendara untuk memastikan saldo uang elektronik mencukupi sebelum memasuki jalan tol, mematuhi batas kecepatan dan rambu lalu lintas, serta menjaga jarak aman antar kendaraan. Pengguna juga diharapkan untuk mengikuti informasi lalu lintas dan selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui akun Instagram resmi @jasamargabalitol_official maupun aplikasi Travoy yang menyediakan pembaruan secara _real-time_ .
Adi menegaskan pentingnya kolaborasi antara operator tol dan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengguna jalan, dalam menciptakan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman. “Kami terus berinovasi dalam operasional serta mengedepankan pendekatan yang humanis dalam pelayanan. Kami percaya partisipasi aktif pengguna jalan adalah fondasi utama dalam membangun budaya berlalu lintas yang baik,” ungkap Adi.
Dengan tren positif ini, PT Jasamarga Bali Tol optimistis bahwa Jalan Tol Bali Mandara akan terus memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan infrastruktur, penguatan sektor pariwisata, dan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan. (MBP)