Basarnas Bali Latih Teknik Pertolongan di Ketinggian
SINGARAJA – baliprawara.com
Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali) menggelar Pelatihan Potensi SAR di Kabupaten Buleleng, Selasa (23/2) di Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng. Pelatihan yang melibatkan sebanyak 25 peserta ini mengambil tema “Melalui Pelatihan Teknis Pertolongan di Ketinggian Bagi Potensi SAR di Kabupaten Buleleng, Kita Tingkatkan Sinergitas, Kemampuan serta Kualifikasi Personil dalam Mendukung Pelaksanaan Operasi SAR dengan Tetap Memperhatikan Protokol Kesehatan Covid 19”.
Pada pelatihan ini, peserta diberikan pembekalan ilmu SAR tentang pertolongan dan penyelamatan korban di ketinggian. Sebanyak 7 instruktur dan 3 asisten instruktur terlibat dalam pelatihan yang akan berlangsung selama 5 hari. Tak hanya pengajaran teori, namun seluruh peserta nantinya akan melakukan praktek langsung di tebing berlokasi di Pos Pencarian dan Pertolongan Buleleng serta tebing Pulaki, Kecamatan Gerokgak, Desa Pemuteran, Kabupaten Buleleng.
Salah satu tugas Basarnas dalam Pembinaan Potensi SAR tertuang dalam Peraturan Kepala Badan SAR Nasional Nomor PK. 1 Tahun 2014 tentang Pembinaan Potensi SAR. Nantinya seluruh peserta diwajibkan untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar selama 72 jam pelajaran (JP). Apabila seluruh kriteria dapat dipenuhi, maka peserta akan mendapatkan sertifikasi resmi dari Basarnas.
PLH Direktur Bina Potensi Pencarian Dan Pertolongan, Drs. Mochamad Hernanto, M.M., mengatakan bahwa sesuai amanah Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan , Badan Nasional Pencarian Dan Pertolongan memiliki kewajiban melaksanakan pembinaan Potensi SAR ke semua kalangan di seluruh penjuru tanah air. “Kami menyadari dengan terbatasnya SDM yang kami miliki, keterlibatan potensi SAR sangat membantu dalam pelaksanaan operasi pencarian dan pertolongan menjadi penting, karena Basarnas tidak bisa bekerja sendiri, jadi upaya ini menjadi bagian dari membangun karakter bangsa dan pencegahan di bidang SAR (SAR Preventive),” katanya didampingi didampingi Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar, Gede Dramada, S.E., M.A.P dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Buleleng, Ida Bagus Suadnyana, S.H.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini pihaknya berharap Potensi SAR di Kabupaten Buleleng memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan teknik evakuasi di ketinggian. Mengingat kontur wilayah Kabupaten Buleleng didominasi perbukitan dan tebing yang berpotensi terjadinya musibah di ketinggian. “Hasil dari pelatihan ini nantinya potensi SAR Kabupaten Buleleng dapat membantu operasi pencarian dan pertolongan korban khususnya di ketinggian, dengan cepat, tepat dan aman, serta mempererat sinergitas dan koordinasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar dengan Pemerintah Daerah, TNI/Polri serta potensi SAR di Kabupaten Buleleng,” harapnya.
Sesuai dengan protokol kesehatan Covid 19, maka seluruh yang terlibat wajib melakukan Rapid Antigen dengan hasil negatif, dimana biayanya telah ditanggung oleh Basarnas Bali selaku pihak penyelenggara. Melihat kondisi pandemic covid 19 saat ini, maka seluruh ketentuan yang terkait pencegahan benar-benar diperhatikan, diantaranya pembersihan/ sterilisasi peralatan dan sarana yang digunakan, menyediakan hand sanitizer atau sabun, pemeriksaan suhu badan secara rutin, seluruh peserta wajib menginap di lokasi, bahkan telah disiapkan ruang isolasi apabila ada peserta yang terindikasi terinfeksi Covid 19. Dua orang tim medis disiagakan selama 24 jam untuk mengawasi seluruh unsur yang terlibat dalam kegiatan Pelatihan Potensi SAR. (MBP)