Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah, Perkuat Posisi Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia
MANGUPURA – baliprawara.com
Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa sangat mendukung pelaksanaan kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah yang rencananya akan digelar di Benoa, Bali oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Atas nama pemerintah dan masyarakat Badung, kami sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan budaya ini. Semoga mampu membangkitkan kembali budaya dan kearifan lokal di masing-masing daerah, ” kata Wabup Suiasa saat menerima Tim Kemendikbud di Puspem Badung, Kamis (29/4).
Tim Kemendikbud dipimpin Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan serta Ketua Balai Pelestarian Cagar Budaya Bali Ni Komang Aniek Purniti dan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
Menurut Suiasa, kegiatan jalur rempah ini akan kembali mengingatkan kita bersama begitu kayanya Indonesia akan rempah-rempah yang sudah ada sebelum zaman penjajahan. “Pada prinsipnya kami setuju, karena kegiatan ini sebagai upaya merawat bumi dan pelestarian alam serta lingkungan, ” jelasnya seraya menambahkan juga mendukung akan dilaksanakannya kegiatan pameran rempah dan gelar budaya sebagai rangkaian kegiatan ini, terlebih peserta akan berkunjung ke objek wisata Uluwatu sebagai tempat wisata yang komplit yang menyajikan budaya dan rekreasi.
Sementara itu Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Kemendikbud Restu Gunawan menyampaikan dalam rangka memperkuat posisi Indonesia sebagai poros maritim dunia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Dirjen Kebudayaan merancang kegiatan Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah, yang merupakan kolaborasi bersama TNI Angkatan Laut menggunakan KRI Dewaruci.
Kegiatan ini direncanakan berlangsung dari bulan Agustus hingga Oktober 2021, seiring dengan peringatan momentum Hari Kemerdekaan RI 17 Agustus dan berakhir pada Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Adapun rute pelayaran yang akan dilalui yaitu, mulai dari Banda Neira, Ternate, Makasar, Banjarmasin, Tanjung Uban, Belawan Lhokseumawe, Padang Banten, Tanjung Priok, Semarang, Benoa dan berakhir di Surabaya. “Rencana peserta jalur rempah akan melalui 13 pelabuhan dan rencananya tiba di Bali pada 22 Oktober 2021. Disini akan ada festival seni, pameran kuliner, rerempahan dan seminar. Peserta juga akan berkunjung ke Uluwatu,” tambahnya.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah ataupun tempat pertemuan pelaku budaya lintas daerah, wahana diplomasi, serta kampanye untuk mengangkat kembali sejarah peradaban Nusantara dan kearifan lokal setiap daerah. “Untuk itu kami harapkan dukungan dari Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota akan turut menentukan kesuksesan dari kegiatan ini,” harapnya. (MBP)