Tim PKM Unwar Gelar FGD Pemberdayaan dan Ketahanan Pecalang di Era New Normal
MANGUPURA – baliprawara.com
Universitas Warmadewa melalui Tim Program Kemitraan Masyarakat (PKM) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) “Pemberdayaan dan Ketahanan Pecalang/Keamanan Desa Adat Kuta Bali dalam Era New Normal Pandemi Covid-19”, Kamis (27/5/2021)0. Acara ini dihadiri oleh Kapolsek Kuta, Lurah Desa Adat Kuta, Kepala LPM Unwar sekaligus Ketua Tim PKM, Prajuru Desa Adat Kuta, Tim PKM Unwar, Pecalang, Linmas Desa Kuta, Babinsa Desa Kuta, dan Tokoh Masyarakat.
Bendesa Adat Kuta I Wayan Wasista, dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran tim PKM Unwar, Kapolsek beserta jajaran dan seluruh peserta FGD. Seperti yang diketahui, saat ini, Indonesia khususnya Bali masih dilanda Pandemi Covid-19 yang telah setahun lebih. Segala program dilaksanakan baik dari tingkat Pusat, Daerah, hingga unit terkecil seperti di desa Adat. Sosialisasi demi meningkatkan kesadaran prokes selalu digalakkan dan melibatkan semua instrumen khususnya Pecalang yang ada di Desa Adat. Segala kegiatan desa adat yang melibatkan pecalang dalam mengatasi penyebaran Covid 19 akan terus didukung.
Menurut Bandesa Adat Kuta, sebelum Covid-19 melanda Indonesia dan Bali khususnya, Kuta menjadi salah satu kawasan yang memberikan PAD terbesar di Bali bahkan di Indonesia. Kuta yang dikenal sebagai salah satu daerah pariwisata dengan mata pencaharian masyarakatnya semua pada bidang pariwisata. Dengan kondisi pandemi ini, 90% masyarakat Kuta yang berkecimpung pada dunia Pariwisata kehilangan pekerjaan, dan saat ini mulai beralih menjadi nelayan.
“Dalam menyikapi kondisi ini, seluruh prajuru Desa terus bersatu padu dalam membangun pariwisata dan meyakinkan wisatawan untuk berkunjung ke Bali dengan menciptakan rasa aman, nyaman dan bebas covid 19. Salah satu cara untuk meyakinkan hal tersebut adalah sampai saat ini sudah 94 % sudah di vaksinasi serta saat ini Pantai Kuta sudah mendapatkan sertifikat CHSE,” katanya.
Lurah Kuta, I Ketut Suwana, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting. Pengetahuan hukum dan tupoksi pecalang harus dipahami dan dimengerti oleh pecalang. Dalam menjalankan tugasnya peran pecalang harus bersinergi dengan seluruh masyarakat desa. Saat ini dalam menangani penyebaran Covid-19 harus mengantisipasi klaster-klaster yang berpeluang menimbulkan penyebaran covid 19. Seperti klaster libur panjang yang menyebabkan kerumunan masyarakat yang berdampak pada pelanggaran prokes. Sehingga sangat perlu sinergitas antara Kepolisian, Linmas, Babinsa, dan pecalang Kuta dalam memberantas Covid 19. “Harapannya dalam FGD ini berbagai permasalah yang dimiliki pecalang dalam tupoksinya agar bisa ditanyakan dan menemukan solusi dari permasalahannya,” harapnya.
Kepala LPM Unwar yang sekaligus Ketua Tim PKM, Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, SH., MH., M.Hum., menyampaikan bahwa Pecalang Desa Adat Kuta sampai saat ini masih bertahan kepada acuan awig-awig desa adat. Pecalang bukan saja difungsikan dalam kegiatan agama, adat dan budaya, akan tetapi pecalang turut serta menunjang aktivitas kepariwisataan.
Ketika terjadi Bencana Non-alam yaitu Bencana Kesehatan Pandemi Covid-19, pecalang mendapat tanggung jawab juga untuk menjalankan tugas membantu krama dalam keamanan dan ketertiban masyarakat serta kerahayuan di desa adat dengan Ngeneng-Ngening (Ngeneng Secara sakala, jeda, diam di rumah, tidak bepergian), Ngening artinya secara niskala mahayu-hayu, menenangkan pikiran, mengheningkan diri Ketika terjadi wabah pandemi Covid-19. “Hal yang penting juga untuk menjadi harapan krama Bali, bahwa nilai kearifan lokal seperti berupa nyepi desa atau sipeng desa dengan Eka Brata berupa amati Lelungaan yaitu menahan diri untuk tidak bepergian,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan penandatangan berita acara kegiatan dan penyerahan Buku karya Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, SH., MH., M.Hum., kepada Kapolsek Kuta, Lurah Kuta, dan Bendesa Adat Kuta. Sebagai narasumber dalam acara FGD tersebut adalah Ketua Tim PKM Unwar, Dr. Drs. I Wayan Wesna Astara, SH., M.Hum., Kapolsek Kuta, I Nyoman Gatra. Bandesat Adat Kuta, I Wayan Wasista dengan moderator Dr. Drs. Made Mardika, M.Si. (MBP)