Hotel Nikko Bali Gelar Aksi Bersih Pantai, di Hari Lingkungan Hidup dan Hari Laut Sedunia

 Hotel Nikko Bali Gelar Aksi Bersih Pantai, di Hari Lingkungan Hidup dan Hari Laut Sedunia

MANGUPURA – baliprawara.com

Selain bisa menjadi tempat untuk wisata, pantai merupakan bagian penting bagi kehidupan manusia. Bahkan pantai juga dapat berperan dalam mitigasi perubahan iklim.

Berbicara tentang perubahan iklim dan mengenai Hari Lingkungan Hidup & Hari Laut Sedunia yang jatuh pada bulan Juni, Hotel Nikko Bali Benoa Beach turut berperan menjaga pantai. Langkah nyata yang dilakukan yakni melalui aksi bersih pantai seluas 1.700 meter, di depan resor, Rabu (2/6/2021). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh karyawan ini, merupakan praktik hijau di resor untuk meningkatkan ekosistem pesisir dan laut dengan memastikan bahwa tidak ada sampah yang membunuh kehidupan laut atau cukup beracun.

“Membersihkan pantai kita adalah langkah untuk membersihkan lautan kita. Pembersihan pantai secara teratur adalah salah satu praktik hijau kami di resor kami dan menerapkannya secara rutin akan meningkatkan ekosistem pesisir dan laut dengan memastikan bahwa tidak ada sampah yang membunuh kehidupan laut atau cukup beracun yang mengganggu siklus kehidupan akuatik. Pembersihan pantai juga merupakan kesempatan untuk mengumpulkan sampah plastik, karena ini adalah salah satu tanggung jawab kami dalam program keberlanjutan resor kami,” Ucap Masaya Hasebe, selaku General Manager Hotel Nikko Bali Benoa Beach.

Lebih lanjut menurut Masaya, bersih-bersih pantai merupakan salah satu kegiatan yang paling menyenangkan dan memuaskan yang dapat dilakukan di luar ruangan. “Melihat keindahan alam perairan di dekat Anda, dan menghabiskan hari Anda dengan melakukan sesuatu yang bermanfaat dan istimewa,” katanya.

Selain itu, masih dalam rangka program keberlanjutan, Hotel Nikko Bali Benoa Beach juga berhasil memanen Ekoenzim untuk yang pertama kalinya. Ekoenzim merupakan cairan hasil fermentasi antara limbah dapur seperti sisa buah dan sayur yang masih segar namun tidak layak dimakan dan busuk. Prosesnya sendiri adalah, mencampur semua limbah dapur tersebut dengan molases dan ditambah air sebanyak 3 kg yang kemudian difermentasi selama 3 bulan.

See also  Gempabumi Tektonik M6,4 Guncang Selatan Garut, Jawa Barat

“Manfaat dari cairan Ekoenzim ini antara lain sebagai sabun cuci lantai, bisa juga untuk mencuci peralatan dapur, dan juga sebagai pupuk organik.” Ungkap I wayan Sudira, Executive Chef Hotel Nikko Bali Benoa Beach. (MBP)

prawarautama

Related post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *