Sempat Dipasangi Geobag, Pantai Selagan Nusa Dua Kembali Abrasi

MANGUPURA – baliprawara.com

Sempat dilakukan penataan dengan pemasangan Geobag, namun akibat gempuran ombak, kondisi pantai Nusa Dua atau Selagan Nusa karena berada diantara pulau Peninsula dan Pulau Nusa Dharma, kembali abrasi. Bahkan, akibat ombak besar, jalan setapak untuk pejalan kaki, hancur berhamburan. 

Dari pantauan di lokasi, geobag yang dipasang ternyata hancur karena tidak mampu menahan gempuran ombak. Kondisi abrasi inipun tergolong cukup parah. 

Managing Director The Nusa Dua, IGN Ardita mengatakan, abrasi yang terjadi di bibir pantai antara kedua pulau tersebut memang merupakan siklus tahunan. Oleh karena itu, diperlukan penanganan yang permanen, agar tidak berulang kedepannya. 

Sebagai upaya penanganan selanjutnya, pihaknya telah menyusun program bersama dengan Pemprov Bali. Terutama upaya untuk melakukan penataan ulang kawasan tersebut. Bahkan, rencana tersebut juga sudah ditindaklanjuti oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida dengan melakukan sosialisasi-sosialisasi. 

Saat ini program tersebut masih persiapan dan pembahasan desain termasuk masih menunggu anggaran.”Program itu sudah masuk dan ditinjau oleh Pemprov. Penanganannya itu akan dikerjasamakan dengan Pemprov Bali. Saat ini rencana itu masih persiapan dan dibahas desainnya untuk penataan. Kita masih menunggu anggaran yang nanti akan dipergunakan,” jelasnya

Diakuinya, abrasi di pantai Nusa Dua ini, terjadi karena adanya peningkatan aktivitas gelombang dan ombak belum lama ini. Sebelumnya kata dia, upaya temporary memang sempat mengupayakan untuk meredam gempuran ombak tersebut agar tidak menggerus daratan, dengan membuat geobag penahan gerusan ombak. Sayangnya kondisi itu tidak mampu bertahan lama, dan membuat beberapa titik yang ditata itu mengalami kerusakan kembali. 

See also  RS Mata Bali Mandara, Raih Akreditasi A

Sementara itu, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Made Denny Setya Wijaya membenarkan bahwa pihaknya telah turun ke lapangan untuk melakukan sosialisasi. Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya miskomunikasi di lapangan, ketika konsultan perencana turun melakukan pengukuran dan pencarian data. “Extend turunnya sih sudah setelah sosialisasi yang dilaksanakan 2 minggu lalu. Tapi potret awalnya sudah kita pegang kok, bahwa disana ada abrasi. Kita juga sudah kontrak dengan konsultan, jadi selanjutnya akan buatkan kajian dengan menghitung penyebab dan solusinya seperti apa nantinya. Semoga ini bisa dimasukan dalam kegiatan penanganan kita, minimal desain dulu lah,” ungkapannya.

Diakuinya, penataan tersebut bukanlah menyentuh seluruh pantai di kawasan Nusa Dua, melainkan hanya pantai di selagan nusa yang mengalami abrasi saat ini. Untuk menghitung dan mengkaji seberapa dampak dan penyebab abrasi, pihaknya mengaku akan menaruh alat pemantau disana. Secara kasat mata, pihaknya mengaku memang telah mempunyai konsep desain awal penataan tersebut, namun hal itu harus dipadukan dengan data yang masih sedang dikumpulkan. (MBP)

prawarautama

Related post