Upacara Warak Keruron atau Pengepah Ayu, Hilangkan hal Negatif Bagi Orang Tua Bayi Keguguran

 Upacara Warak Keruron atau Pengepah Ayu, Hilangkan hal Negatif Bagi Orang Tua Bayi Keguguran

TABANAN – baliprawara.com

Upacara Warak Keruron atau Pengepah Ayu dikenal sebagai Upacara untuk menghilangkan hal-hal negatif bagi orang tua bayi terutama sang ibu. Hal-hal negatif yang dimaksud yakni seperti sakit, ketidak harmonisan dalam keluarga, pekerjaan dan sebagainya, akibat keguguran atau menggugurkan kandungan. 

Upacara ini biasanya dilakukan bilamana terjadi keguguran calon bayi yang tidak disengaja ataupun sengaja yang diyakini nantinya akan berdampak kepada apa yang dialami ayahnya sang calon janin. Yang mana dampaknya juga akan dirasakan seperti apa yang dirasakan ibunya.

“Bahkan (sang ibu atau ayahnya-red) dari janin yang keguguran, nantinya kemungkinan akan sering mengalami musibah atau kecelakaan karena Atman sang janin yang mereka gugurkan masih berada di marcapada dan menuntut untuk kembali ke alam suargan (sorga-red),” kata Budayawan, Ir. I Made Wijaya Kusuma, M.AP., Minggu (27/6/2021).

Sebab menurutnya, Peristiwa Keguguran akan membawa sebel atau kekotoran sepanjang hidup bila belum diupacarai. Makna Upacara Warak Keruron atau Pengepah Ayu adalah untuk mengembalikan Atman calon bayi agar tidak di marcapada ngrebeda atau menimbulkan masalah.

“Upacara Warak Keruron atau Pangepah Ayu, artinya kalau sejak usia 2 minggu kandungan, janin itu sudah bernyawa, artinya jika ia digugurkan haruslah ibunya/ayah janin mempersiapkan upacara yang layak,” terang Wijaya Kusuma.

Diyakini, Bila tidak diupacarai, Atman calon bayi yang keguguran itu tetap mengikuti ayah maupun ibunya kemanapun. Meskipun ayah dan ibunya tidak menikah ataupun tinggal bersama. 

Untuk memfasilitasi hal itu, Sabtu (26/6/2021) di Griya Pudak Sari Asrama, Br. Taman Sari Desa Pandak Gede Kediri, digelar upacara Warak Keruron atau Pengepah Ayu massal yang dilanjutkan prosesi di Pantai Kedungu Kediri, Tabanan, yang juga turut diinisiasi program kegiatannya dari management Griya Dr. Sarjana dan Ir I Made Wijaya Kusuma, M.AP.

Upacara ini, diikuti semeton pengiring dari Bangli, Nusa Dua, Denpasar, Tabanan, Bedugul, Marga, Baturiti, Kediri , Jemberana, Pandak Gede Kediri. Dengan jumlah pengiring sebanyak 31 orang dengan 47 pengadeg. Prosesi dipuput oleh Ida Rsi Agung Dwija Shrijaya Nararya dibantu oleh beberapa pemangku pandita dan serati banten.  

Rencana berikutnya akan diadakan Gelombang II Upacara Warak Keruron massal di tempat yang sama di samping pihak Griya Taman Pudak Sari Asrama Br. Taman Sari Desa, Pandak Gede Kediri Tabanan, akhir Juli 2021 akan juga mengadakan upacara massal dengan paket, Menek kelih, mepetik atau 3 bulanan, merajalela swala, metatah, pawintenan saraswati, mendak catur sanak. (MBP) 

prawarautama

Related post