Posko di Kelurahan Benoa “Diserbu” Warga, 2 Jam Ratusan Paket Langsung Ludes
MANGUPURA – baliprawara.com
Untuk membantu meringankan kebutuhan masyarakat sebuah posko yang menyiapkan bantuan kebutuhan untuk masyarakat, disiapkan di depan Kantor Lurah Benoa, Minggu (18/7). Terlihat warga silih berganti mendatangi posko untuk mengambil tas plastik yang bergelantungan pada sebuah rak di salah satu sudut posko.
Selain nasi bungkus, di dalam tas plastik tersebut juga disiapkan sembako. Semua paket tersebut, ternyata disiapkan atas kerjasama sejumlah pihak, mulai dari Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan Lurah Benoa, Forum Kepala Lingkungan se-Kelurahan Benoa, serta unsur dari TNI dan Polri.
Ketua LPM Kelurahan Benoa Wayan Ambara Putra menyampaikan, kegiatan spontanitas ini merupakan bentuk respon terhadap perkembangan kondisi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Yang secara ekonomi, kini dirasa sudah berada pada titik nadir.
“Yang kami lakukan ini sesungguhnya hampir sama dengan yang ada di sejumlah wilayah lain. Kami menjalin komunikasi dengan berbagai pihak yang memang peduli, hingga akhirnya kami memutuskan untuk melaksanakan kegiatan serupa,” ungkap Ambara.
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun, dirasa sudah benar-benar mempengaruhi perekonomian masyarakat. Terlebih, sejak tanggal 3 Juli 2021 lalu, pemerintah telah memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Ambara menyadari, sebelum mengeluarkan kebijakan tersebut, pemerintah berhadapan dengan dua pilihan yang sulit. Yakni kepentingan untuk memutus mata rantai Covid-19, dan kepentingan untuk menjaga stabilitas perekonomian masyarakat.
Atas dasar kedua kepentingan itulah pihaknya merasa perlu adanya peran serta masyarakat secara umum. Utamanya untuk secara disiplin menjalankan protokol kesehatan cegah Covid-19. Dan di sisi lain, bagi masyarakat yang masih memiliki kemampuan secara ekonomi, diharapkan bisa secara aktif menunjukkan kepedulian kepada sesama. Karena disadari, kebijakan PPKM secara tidak langsung telah mempersempit ruang gerak masyarakat untuk berusaha di tengah sulitnya ekonomi akibat pandemi.
“Pembangunan posko ini sekaligus bertujuan untuk membuka ruang atau kesempatan kepada mereka yang memang ingin berbagi. Melalui posko ini mereka bisa menyalurkan berbagai bentuk bantuan, termasuk sembako,” ungkap Ambara yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kelurahan Benoa.
Pada hari pertama pendirian posko tersebut, sambung Ambara, disediakan total 120 paket bantuan. 80 paket diantaranya berupa sembako, sementara 40 sisanya berupa nasi bungkus. Hasilnya, tidak sampai 2 jam bergelantungan, seratusan paket tersebut sudah ludes tersalurkan kepada mereka yang membutuhkan.
“Tidak sampai 2 jam, semua paket sudah habis. Ini artinya apa? Artinya banyak warga yang sudah sangat membutuhkan bantuan. Tidak ada lagi rasa malu ataupun ragu, mereka langsung mengambil paket yang disiapkan atas donasi sejumlah pihak,” ungkapnya mengenai program dadakan yang juga mendapat dukungan dari warga negara asing itu.
Melihat kondisi itu, Ambara memastikan bahwa kesempatan berbagi melalui posko tersebut masih tetap terbuka bagi siapapun yang memang peduli. Bantuan dapat diberikan dalam berbagai bentuk, mulai dari nasi bungkus hingga sembako.
“Bagi masyarakat yang hendak berbagi dalam bentuk nasi bungkus, itu bisa langsung digantung pada tempat yang kami sediakan. Tapi kami harap kantong plastik yang digunakan bisa dibedakan antara siang dengan sore. Siang itu plastik merah, sedangkan sore itu plastik putih. Ini untuk memastikan nasi yang nantinya diambil oleh masyarakat membutuhkan bisa benar-benar masih layak konsumsi,” sebutnya.
Sementara untuk bantuan sembako atau lainnya, itu bisa langsung digantung atau melalui koordinasi dengan pihaknya. Untuk paket sembako, kantong plastik yang dipergunakan adalah berwarna hitam. (MBP)