Bali Diharapkan Beralih dari Pariwisata Massal ke Pariwisata Berkualitas

 Bali Diharapkan Beralih dari Pariwisata Massal ke Pariwisata Berkualitas

Wakil Gubernur Bali Prof. Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) saat webinar Forum Komunikasi Desa Wisata (DEWI) Bali, Sabtu 10 Juli 2021.

DENPASAR – baliprawara.com

Konsep pariwisata massal (mass tourism) yang selama ini menjadi andalan untuk mengejar kuantitas wisatawan, kedepan diharapkan mulai berubah menjadi pariwisata berkualitas (quality tourism). Ini menjadi program dan strategi pengembangan pariwisata demi mendukung pertumbuhan ekonomi seiring dengan pandemi Covid-19, 

Menurut Wakil Gubernur Bali Prof.Dr.Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, kualitas yang diharapkan wisatawan ke depan terkait dengan pelayanan, ketersediaan infrastruktur di daerah tujuan wisata, belanja, dan lama tinggal di daerah destinasi wisata. Perubahan itu juga mendukung tatanan normal baru yang lebih mengutamakan interaksi dengan alam dan mementingkan cara menjaga lingkungan pada setiap destinasi wisata.

 

Lebih lanjut, Wagub Cok Ace mengatakan bahwa Pariwisata berkualitas memberikan manfaat, tidak hanya bagi ekonomi negara, tetapi juga kemajuan masyarakat di destinasi wisata secara utuh dan berkesinambungan. “Selain memberikan dampak pada perekonomian nasional, penyelenggaraan Meeting Incentive Convention Exhibition (MICE) pun turut mendongkrak popularitas daerah yang didapuk menjadi tuan rumah event MICE berskala internasional. Hal ini pun akan berdampak signifikan pada pengembangan bisnis, sosial-budaya, dan pendidikan,” katanya saat menjadi Keynote Speaker sekaligus membuka acara Bincang Pariwisata: Kebijakan Terkini Bea Cukai Dalam Mendukung Wisata Mice dan Event di Indonesia, yang dilaksanakan oleh Badan Pengembangan Pariwisata Daerah (BPPD) secara daring, Rabu 29 September 2021.

Untuk itu, kedepan kaitannya dengan wisata Mice dan Event, Wagub Cok Ace meminta sinergi Bea Cukai dalam menerapkan aturan yang dapat mendukung hal tersebut, sehingga para wisatawan merasa terbantu ketika dilapangan. Selain itu, dengan penerapan protokol CHSE (cleanliness, health, safety, environment sustainability) yang saat ini sudah digalakkan, baik pada akomodasi penginapan atau kuliner, akan semakin memberikan keyakinan bagi wisatawan untuk berkunjung ke Bali.

See also  Tiga Program Studi di FTP Unud Laksanakan Kuliah Lapangan

“Sebentar lagi jika tidak ada halangan even mandalika lombok akan memberikan kontribusi yang positif bagi pariwisata Bali, selain itu G-20 pada tahun 2022 tentunya akan mendongkrak pariwisata Bali. Untuk itu saya harap kedisiplinan dalam prokes akan tetap menjadi perhatian masyarakat, sehingga kasus covid-19 di Bali akan terus melandai dan border internasional dapat segera dibuka,” yakinnya. (MBP)

 

redaksi

Related post