“Teba Me English”, Belajar Bahasa Inggris Gratis di Alam Terbuka

 “Teba Me English”, Belajar Bahasa Inggris Gratis di Alam Terbuka

Suasana soft opening, Teba Me English yang digagas tokoh masyarakat Ubung Kaja, I Nyoman Gede Sumara Putra, Sabtu (30/10/2021).

DENPASAR – baliprawara.com

Penguasaan bahasa terutama bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional, menjadi sangat penting dewasa ini. Apalagi, Bali sebagai destinasi dunia, tentunya sumber daya manusia (SDM) Bali harus mulai disiapkan sejak dini, untuk belajar bahasa Inggris.

Dalam rangka memgembangkan kemampuan berbahasa Inggris yang dimulai dari lingkup Desa, tokoh masyarakat Desa Ubung Kaja, I Nyoman Gede Sumara Putra, ST., berinisiatif membuka tempat belajar bahasa Inggris, dengan konsep di area terbuka dengan nama Teba Me English. Program Teba Me English ini nantinya diharapkan dapat melatih anak-anak agar bisa mengenal bahasa Inggris dengan lebih menarik, khususnya di wilayah Desa Ubung. Teba Me English merupakan konsep sistem pembelajaran bahasa inggris di alam terbuka. Yang mana ‘Teba’ dalam bahasa Bali memiliki artinya kebun. 

Ditemui di sela Soft opening Teba Me English, yang berlokasi jalan Tohjaya, Ubung, Sabtu 30 Oktober 2021,  I Nyoman Gede Sumara Putra, ST., yang sering disapa Mangde, menyampaikan kalau ide ini muncul atas keprihatinannya selama ini terhadap generasi muda. Perkembangan teknologi yang begitu pesat, namun kemampuan anak untuk menguasai bahasa inggris masih minim. Selain itu, program ini juga untuk mewujudkan keinginan masyarakat Desa Ubung kaja, memiliki tempat sarana belajar bahasa asing. 

Melihat kondisi tersebut, dirinya memiliki keinginan, ke depan bagaimana generasi anak-anak ini mulai dari lingkungan desanya, agar minimal bisa mengenal percakapan dalam bahasa Inggris, selain juga mereka belajar bahasa Bali dalam keseharian. Ini memang dilatar belakangi atas keinginan untuk membiasakan anak-anak di lingkungan Ubung, Denpasar, untuk bisa berkomunikasi dalam berbahasa Inggris. 

“Ini merupakan keinginan masyarakat Desa Ubung Kaja memiliki tempat belajar bahasa inggris. Apalagi saat era digital ini kemampuan bahasa inggris sangat diperlukan, tenru ini menjadi tantangan kita bersama, bagaimana anak-anak mampu berkomunikasi dengan teman, mampu mengenal bahasa inggris. Tentunya, kita ingin anak-anak kedepan bisa memiliki pemikiran lebih maju dari kita,” harapnya. 

 

Diungkapkan Mangde yang juga anggota Komisi 2 DPRD Kota Denpasar ini, di masa pandemi Covid-19 ini, disaat ekonomi terpuruk, banyak anak yang kesulitan mendapat akses kursus. Untuk itu, melalui Teba Me English ini, dirinya membuka peluang kursus gratis bagi anak-anak di lingkungan desa Ubung. Program ini kata dia dilakukan dengan menggandeng fakultas Sastra, Universitas Warmadewa, melalui pengabdian masyarakat. “Untuk saat ini, dirinya bekerja sama dengan fakultas sastra inggris, Universitas Warmadewa, untuk mendampingi anak-anak belajar,” 

Program belajar di Teba Me English ini kata dia, tanpa dipungut biaya. Namun, kalaupun ada dari orang tua mereka yang mampu, yang ingin menyumbang sukarela, pihaknya mempersilakan. Disini dirinya ingin menerapkan asas gotong-royong. Dengan gotong royong, beban akan lebih ringan.

Namun dirinya kembali menegaskan, pada dasarkan kegiatan ini free alias tanpa memungut biaya. Program ini untuk tahap awal, akan difokuskan pada jenjang siswa SD.  “Asas yang kita pakai adalah gotong royong. Terus terang, kita menyadari kondisi ekonomi yang serba sulit ini, kita ingin menghadirkan program yang dapat membantu masyarakat,” bebernya.

 

Hadirnya Teba Me English ini, mendapat dukungan dari sejumlah pihak, salah satunya dari Kabag Kerjasama Setda Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laksmi Saraswati. Pada kesempatan tersebut, dirinya menyampaikan kalau program yang dibuat ini adalah satu langkah yang hebat, dimulai dari desa. Dirinya menyampaikan terima kasih atas inisiatif yang dibuat bersama dengan kampus Warmadewa. Walaupun saat ini masih dalam bentuk kecil, kedepan dirinya meyakini  program seperti ini akan bisa berkembang, dan dapat diterapkan di tempat lain. “Ini juga sebagai upaya membangkitkan story telling dalam skup potensi desa, mulai dari anak-anak kecil, yang terpenting adalah, english  for fun,” ujarnya.

Wakil Dekan III Fakultas Sastra, Universitas Warmadewa (Unwar), Dr. Drs. I Nyoman Muliana, M.Hum, mengatakan, pihaknya melihat program ini merupakan dukungan dalam aspek pendidikan. Yang mana, dari Unwar sebagai perguruan tinggi, tentunya sangat menyambut baik program Teba Me English. Terutama dalam kapasitas di dunia pendidikan untuk menyediakan fasilitas dan sumber daya, sebagai salah satu komponen pengabdian kepada masyarakat. “Mudah-mudahan kerjasama ini, kami dapat memberikan  partisipasi dan kontribusi sesuai dengan kapasitas kami,” harapnya. (MBP1)

 

redaksi

Related post