Pastikan Pasokan Air Bersih Aman saat G20, PDAM Badung Optimalkan Produksi dan Cegah Kebocoran Ekonomi News redaksi 09/11/2021 Dirut Perumda Air Minum Torta Mangutama Badung, Wayan Suyasa (tengah) didampingi Dirtek Made Suarsa dan Dirum Made Sugita. MANGUPURA – baliprawara.com Bali yang sudah dipastikan menjadi tuan rumah perhelatan event Internasional, G20 pada tahun 2022 mendatang, telah melakukan berbagai persiapan. Tak hanya persiapan terkait venue yang akan digunakan serta menyangkut protokol kesehatan, namun berkaitan dengan pasokan air bersih juga menjadi perhatian. Sehingga, dalam pelaksanaan G20 nanti, pasokan air bersih aman. Terkait hal itu Direktur Utama (PDAM) Tirta Mangutama, Kabupaten Badung, I Wayan Suyasa, S.Sos., MM. mengatakan kalau Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Mangutama, telah melakukan berbagai persiapan. Mulai dari mengoptimalkan produksi, distribusi hingga mencegah kebocoran pipa yang dimiliki. Hal ini dikarenakan berkaca dari sejumlah kejadian selama ini, yang mana, banyak pipa bocor dan berdampak terganggunya pasokan air bersih untuk warga yang ada di wilayah Nusa Dua dan sekitarnya. Meski perhelatan tingkat dunia itu masih berlangsung pada 2022, persiapan yang sudah dilakukan ini, semata untuk memastikan sejumlah akomodasi pariwisata yang menjadi lokasi perhelatan, atau hotel para tamu menginap tidak kekurangan pasokan air bersih. Bahkan, saat ini PDAM Tirta Mangutama sudah mulai menyusun rencana jangka panjang yang dijadwalkan rampung pada akhir November ini. Rencana itu, kata dia, termasuk di dalamnya menyangkut persiapan G20 tersebut. “Kita sudah menyiapkan langkah-langkah mulai saat ini, minimal melakukan penataan terhadap kesinambungan air yang ada. Dalam persiapan G20, kita memastikan bahwa pasokan air bersih disejumlah obyek wisata harus diamankan, minimal melakukan penataan atau perbaikan terhadap contuinitasi air yang ada. Sehingga, tidak ada kekurangan air bersih ke depannya,” katanya didampingi Dirtek, Made Suarsa dan Dirum, Made Sugita, Senin (8/11). Meski demimian, diakuinya sejumlah persoalan yang kerap terjadi di wilayah Nusa Dua, hingga Pecatu selama ini adalah akses air bersih yang terkendala. Hal ini dipicu oleh berbagai faktor, selain akibat kebocoran pipa di sejumlah titik yang diakibatkan faktor usia pipa, juga faktor alam lainnya bisa memicu kondisi itu. Namun, untuk melakukan penanganan terhadap pasokan air bersih itu, PDAM Tirta Mangutama perlu melakukan beberapa tahapan agar air bisa dipompa menuju ke rumah warga. Terkait hal itu, dirinya berharap agar masyarakat memahami kondisi tersebut. Untuk itu, pihaknya menegaskan, siap untuk mengcover dengan mobil tanki untuk distribusi ke rumah warga. “Ini yang akan kita selesaikan ke depannya. Kendalanya memang ada di pipa yang sudah tua. Selama ini, kalau ada kebocoran, kita melakukan tambal sulam. Tidak bisa memperbaiki keseluruhan, karena membutuhkan dana yang cukup besar,” bebernya. Disingung terkait dampak terhadap PDAM Tirta Mangutama saat pandemi Covid-19, Suyasa mengaku kalau saat ini semua sektor terganggu. Bahkan, sektor air yang selama ini dikelola pihaknya mengalami penurunan dalam pemasukan. Hal ini dikarenakan banyak akomodasi wisata seperti hotel, vila, restoran dan lainnya, mengurangi penggunaan air karena tidak ada wisatawan yang datang. Dari data yang dimiliki sebelum pandemi, kisaran pemasukan yang diterima setiap bulannya mencapai 20-22 Miliar. Namun, saat ini berada di angka 11-12 Miliar. Padahal, untuk biaya operasional dan lainnya sebelum pandemi, jumlahhya cukup banyak mencapai 14,5 Miliar. Sebagai upaya untuk menutupi kekurangan tersebut, pihaknya melakukan berbagai efisiensi sejumlah operasional, namun tanpa harus mengurangi produksi dan distribusi ke masyarakat. “Tanpa harus mengurangi produksi dan distribusi, kami telah melakukan berbagai efisiensi sejumlah operasional,” sebutnya. (MBP1) See also Di Bandara Ngurah Rai, Grab Hanya Penyedia Aplikasi Pemesanan Layanan Transportasi Darat