Abrasi Pantai Kuta Diharapkan Ada Penanganan Darurat

 Abrasi Pantai Kuta Diharapkan Ada Penanganan Darurat

Kondisi abrasi di pantai Kuta, yang semakin parah akibat tergerus ombak.

MANGUPURA – baliprawara.com

Abrasi akibat angin barat di kawasan pantai Kuta, yang sebelumnya menerjang bibir pantai di depan  pos balawista, kini mulai menerjang sisi selatan. Yakni di depan Setra Asem Celagi, kondisi abrasi terlihat cukup parah. Bahkan Beton tempat duduk yang sebelumnya terpasang kokoh, juga amblas hingga terseret sepanjang 2 meter.

Dari pantauan di lokasi, selain sejumlah pohon perindang ikut roboh, kondisi abrasi nyaris menyentuh pedestrian yang biasa digunakan oleh pejalan kaki. Bahkan, di beberapa titik ada trotoar yang jebol karena bagian pondasinya tergerus air laut. 

Kondisi abrasi kali ini menurut Made, salah seorang pedagang di kawasan tersebut, merupakan yang terparah dalam beberapa tahun terakhir. Pasalnya, pasir yang tergerus, mengakibatkan bibir pantai compang-camping. Intensitas gelombang tinggi di pantai Kuta hingga saat ini, masih melanda dalam sepekan terakhir. “Dalam seminggu belakangan ini, sering sekali air pasang. Ya, akibatnya ada beberapa ruas trotoar itu sampai jebol. Pasir bagian bawahnya sudah ikut terbawa arus semua, sehingga tidak kuat menopang paving yang dipasang itu,” katanya.

 

Akibat abrasi ini, sejumlah masyarakat dan pedagang tidak bisa berbuat banyak selain menginformasikan kepada setiap wisatawan yang melintas untuk berhati-hati saat melintas. Untuk menandai adanya lubang di paving pedestrian ini, para pedagang terpaksa memasang semacam kayu dan dedaunan. Hal ini semata untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. “Kalau siang atau sore mungkin bisa terlihat lubang itu, tapi kalau malam cukup riskan. Makanya kita beri tanda kayu dan dedaunan,” pungkasnya.

See also  MDA Jembrana, Ajak Warga Tingkatkan Kewaspadaan di Lingkungan Masing-masing

Sementara, Bendesa Adat Kuta, I Wayan Wasista, yang dikonfirmasi mengatakan kalau kondisi Pantai Kuta saat ini semakin parah akibat tergerus ombak. Meski kata dia, sebelumnya sudah dilakukan penanganan dengan meratakan pasir serta menambal di titik-titik abrasi. Namun, kondisi abrasi semakin parah pasca terjangan ombak akibat angin barat. 

Terkait penanganan, pihaknya dari Desa Adat tidak bisa berbuat banyak. Sembari menunggu keputusan dari Pemerintah untuk melakukan penanganan, dimana sesuai jadwal, tahun 2022 ini, akan dilakukan penataan Pantai Kuta. Mulai dari penataan pasir yang compang-camping, sampai pada fasilitas yang ada di sekitarnya. “Memang saat ini masih menunggu penataan itu. Sehingga semua yang mengalami kerusakan itu akan diperbaiki, termasuk juga penataan sejumlah fasilitas,” ujarnya.

 

Menurut Made Denny Setya Wijaya, selaku Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) Balai Wilayah Sungai Bali Penida, sesuai hasil kajian desain yang telah dilakukan, lokasi tersebut memang merupakan titik kritis abrasi. Namun demikian, pihaknya akan mengambil langkah tindak lanjut penanganan dengan berkoordinasi bersama pemda Badung dan internal.

Berkaitan dengan abrasi yang cukup parah di pantai Kuta yang notabene merupakan kawasan pariwisata dunia ini, pihaknya berharap ada kemungkinan penanganan darurat. “Kami akan berkoordinasi untuk penanganan segera, selain menunggu konstruksi Bali Beach Conservation Project phase 2 di wilayah tersebut,” ucapnya. (MBP1)

See also  KoDE Bali: DKPP Mesti Hindari Intervensi dan Kawal Pemilu 2024

 

redaksi

Related post