Grup Band Arusaji Luncurkan Album Perdana, Suarakan Anti Pemasungan

DENPASAR – baliprawara.com

Grup Band Arusaji yang merupakan singkatan dari Alumni Rumah Sakit Jiwa, secara perdana muncul di depan publik dengan membawakan 7 lagu ciptaan mereka. Melalui kegiatan launching Album yang digelar, Minggu 20 Februari 2022, di Jeger House, kegiatan ini juga diisi dengan Diskusi bersama mengenal “Better Life”. Dengan menghadirkan pembicara, diantaranya, Kepala Dinas Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, SS.MHum., Co-Founder Rumah Berdaya, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, SpKj., The Djihard, Roy, Instant Karma, Dimas, dengan moderator, Kadek Surya Kencana. 

Grup Band yang digawangi I Gede “Dedika” Kartika Wiguna pada Vokal/Gitas,  I Komang “Loster” Sudiarta pada Bas, dan  Nyoman Sudiasa pada Kajoan, tampil lepas di hadapan pengunjung. Dengan penampilan bak musisi profesional, namun, siapa sangka sebelum ini, ternyata mereka sempat mengalami Skizofrenia, atau gangguan yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir, merasakan, dan berperilaku dengan baik.

Dari 7 lagu yang dibawakan ini, ada satu lagu yang memberi pesan pada masyarakat untuk tidak mendiskriminasi orang dengan gangguan Jiwa. Melalui lagu tersebut,  Arusaji ingin menyuarakan anti pemasungan yang selama ini masih terjadi di masyarakat. Melalui karya musik ini, mereka ingin mendobrak stigma masyarakat yang selalu mengucilkan mereka yang mengalami gangguan kejiwaan.

 

Menurut Dokter bidang penyakit Jiwa, dr. I Gusti Rai Putra Wiguna, SpKj., terkait pemasungan, sejak tahun 78 dari foto-foto yang dilihatnya, itu banyak terjadi di masyarakat. Setelah puluhan tahun berlalu, saat ini menurutnya, ternyata kondisi tersebut masih terjadi di masyarakat. Tentu kondisi ini sangat miris sekali kalau terus dibiarkan. “Persepsi masyarakat bahwa orang dengan gangguan jiwa itu tidak bisa sembuh, tempatnya seumur hidup di Rumah Sakit Jiwa, ternyata itu masih melekat di masyarakat,” kata dr Rai yang juga Co-Founder Rumah Berdaya disela diskusi. 

See also  WNA Terjatuh ke Laut Saat Main Paragliding, Pencarian Masih Dilakukan

Melihat kondisi tersebut, satu-satunya cara kata dia, untuk masyarakat bisa tahu bahwa mereka itu bisa pulih, bisa punya potensi, bisa hidup sebagaimana layaknya orang lain, yakni melalui sebuah karya. Meski demikian, sebuah karya menurutnya bukan lagi soal menciptakan benda yang indah, namun juga sesuatu ekspresi, seperti melalui lagu yang dibawakan Arusaji ini. “Arusaji ini akan membantu melawan stigma masyarakat soal gangguan jiwa. Bahwa mereka ini bisa pulih dan memiliki potensi,” ucapnya. 

Sementara itu, dalam diskusi yang membahas better life melalui sebuah karya musik menurut Kepala Dinas Sosial Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty, musik itu sangat penting untuk terapi untuk relaxation. Karena, ketika orang bermain musik, mereka itu bisa sangat happy. “Jadi Better Life itu penting, artinya memberikan tempat the good chance untuk mereka, untuk beradaptasi kembali kepada masyarakat,” kata Ayu Laxmy. 

Melalui karya musik yang dibawakan Arusaji ini, pihaknya berharap, dari panggung ini, akan menghasilkan album-album berikutnya. Ini kata dia juga bisa menjadi motivator bagi yang lainnya. “Jangan pernah berhenti untuk bermusik, karena itu merupakan roh untuk bisa menjadi kita lebih baik,” tegasnya. 

Salah seorang personel Arusaji, Nyoman Sudiasa, menyampaikan terima kasih atas dukungan dari kepala dinas sosial atas kehadirannya pada kegiatan launching album ini. Pihaknya berharap kepada Kadis Sosial Denpasar, agar kedepannya, bisa terus mensupport kegiatan mereka. “Kami berharap, Arusaji ke depan dapat terus didampingi dan disupport,” harapnya.

Untuk diketahui, pada launching ini, Grup Band Arusaji membawakan sebanyak 7 lagu. Diantaranya, lagu berjudul Dirumah Berdaya, Jangan Pasung Aku, Im Skizofrenia, Halusinasi, Gadis Jalanan, Anarchy War, dan lagu Penjahat. (MBP)

See also  TP PKK Badung Ngayah Rejang Giri Putri di Pura Sanatanagama UGM Yogyakarta

 

 

redaksi

Related post