281 Orang Mengungsi Akibat Banjir Bandang Kabupaten Sitaro
SITARO – baliprawara.com
Hujan lebat mengguyur wilayah Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara, mengakibatkan banjir bandang bercampur material tanah pada lereng bukit yang labil sehingga terbawa derasnya air hujan dari kawasan hulu. Banjir bandang yang melanda dua kecamatan di Kabupaten Sitaro ini, mengakibatkan ratusan warga terpaksa mengungsi, Senin 21 Februari 2022, pukul 11.00 WITA.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., mengatakan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro, Selasa 22 Februari 2022, melaporkan sebanyak 108 KK atau 281 jiwa mengungsi sementara waktu. Namun demikian, tidak ada laporan korban meninggal dunia atau pun luka-luka akibat kejadian ini. “Sebanyak tiga wilayah di tingkat kelurahan dan desa terdampak peristiwa ini, antara lain Kelurahan Paseng dan Paniki di Kecamatan Siau Barat dan Desa Batusenggo di Siau Barat Selatan,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, dampak lain yang diakibatkan yakni, sebanyak 108 unit rumah dan 1 unit gedung rusak. BPBD setempat belum merinci tingkat kerusakan tempat tinggal warga maupun gedung di kawasan tersebut.
Saat peristiwa terjadi, personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, aparat kecamatan maupun desa serta dinas terkait lain melakukan upaya penanganan darurat. Mereka mengevakuasi warga ke tempat pengungsian sementara. Mereka juga melakukan pemantauan di lokasi terdampak guna memastikan keselamatan warga.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga tetap waspada terhadap bahaya hidrometeorologi basah, khususnya di puncak musim hujan ini. Meskipun tidak termasuk wilayah dengan potensi bahaya banjir bandang, berdasarkan analisis inaRISK, peristiwa yang terjadi ini menjadi kewaspadaan bersama. (MBP)