Petugas dan WBP Lapas Kerobokan Ikut Melukat Massal Sambut Nyepi

 Petugas dan WBP Lapas Kerobokan Ikut Melukat Massal Sambut Nyepi

MANGUPURA – baliprawara.com

Petugas dan Narapidana Beragama Hindu di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Kerobokan, mengikuti prosesi melukat Selasa 1 Maret 2022. Prosesi melukat ini, dipuput Ida Pedanda Gede Putra Bajing dari Griya Gede Tegal Jingga. Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Bali, Jamaruli Manihuruk didampingi Kepala Bidang Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi, Kepala Lapas Kelas II A Kerobokan beserta seluruh Jajaran dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas II A Kerobokan. 

Menurut Kepala Lapas Kelas IIA Kerobokan, Fikri Jaya Soebing, prosesi Melukat Massal ini digelar dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi tahun Saka 1944. Kegiatan ini kata dia, merupakan bagian dari program pembinaan bagi Narapidana pada Lapas Kelas II A Kerobokan. Terutama untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Intelektual, Sikap dan Perilaku, Profesional, kesehatan Jasmani dan Rohani WBP. 

“Sebagai tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi Narapidana, Lapas Kelas II A Kerobokan menyediakan fasilitas-fasilitas yang akan menunjang kegiatan pembinaan salah satunya pelaksanaan Upacara Melukat Massal bagi WBP yang juga diikuti para petugas sebagai pembimbing kegiatan pembinaan,” katanya.

 

Lebih lanjut disampaikan bahwa, prosesi melukat Massal Kali ini, diikuti oleh 500 orang peserta yang terdiri dari petugas dan warga binaan Lapas Kelas II A Kerobokan. Dengan tujuan utama untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, merubah sikap dan perilaku para WBP untuk lebih baik dari sebelumnya serta memberi bekal ketika telah kembali ke masyarakat.

See also  WBP Lapas Kerobokan Diberi Penyuluhan Kesehatan Mental, Upaya Optimalkan Rehabilitasi Sosial

Sementara itu Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia Bali, Jamaruli Manihuruk  dalam sambutannya menyampaikan bahwa, prosesi Melukat Massal inu merupakan ritual menyucikan atau membersihkan diri dengan air suci untuk memperoleh kebaikan, dan menjauhkan dari unsur-unsur negatif. Melukat kata dia merupakan salah satu tradisi turun-temurun yang harus dijaga oleh masyarakat Bali guna membersihkan atau menyucikan diri, “Umat Hindu percaya bahwa setiap manusia memiliki sifat diri yang kotor dan harus dibersihkan, maka dilakukanlah tradisi melukat untuk membuang berbagai hal negatif dalam diri manusia.“ Ucap Kakanwil. 

Pihaknya mengapresiasi Lapas Kelas II A Kerobokan yang telah menyelenggarakan kegiatan Melukat massal ini dengan baik, seraya berharap dapat membawa pengaruh yang positif dan memberikan kesucian lahir batin baik bagi petugas maupun WBP itu sendiri. “Semoga kegiatan seperti ini akan dapat dilaksanakan secara berkesinambungan,” harapnya. (MBP)

 

redaksi

Related post