Sampah Kiriman di Pesisir Barat Badung Berkurang Drastis Hingga 70 Persen
MANGUPURA – baliprawara.com
Kondisi sampah kiriman yang menepi di pesisir pantai barat Kabupaten Badung sejak sebulan terakhir mulai menurun drastis. Bahkan, pengurangan sampai mencapai sekitar 70 persen, jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Menurut Koordinator Evakuasi Dini Sampah Laut (Desalut) DLHK Badung, I Made Gde Dwipayana mengatakan, berkurangnya intensitas sampah kiriman ini terjadi sejak bulan Februari. Jika sebelumnya sampah kiriman yang dievakuasi di seluruh pantai barat mencapai 50-100 ton per hari, kini kondisi sampah kiriman di pesisir pantai barat hanya berkisar 10 ton perhari.
Kemunculan sampah kiriman itu juga tidak setiap hari, melainkan bergantung pada cuaca. Untuk itulah, pihaknya kemudian mengarahkan petugas untuk mengevakuasi sampah kiriman di titik STO yang belum tertangani selama ini.
Dijelaskannya, kondisi sampah kiriman di pesisir pantai barat memang sudah mulai menurun drastis sejak sebulan terakhir. Kendati demikian, pihaknya tidak berani menyimpulkan bahwa musim sampah kiriman telah berakhir. Pasalnya, kecenderungan sampah kiriman biasanya muncul sehari setelah hujan lebat melanda. “Saat ini, sampah kiriman masih menepi di Pantai Legian, Kuta, dan Seminyak. Itu berupa sampah plastik. Untuk pantai Seminyak ke utara sudah jarang tampak, sedangkan untuk Pantai Kedonganan dan Jimbaran juga mulai tidak tampak,” katanya, Selasa 22 Maret 2022.
Sejak awal sampah kiriman menepi di pesisir pantai barat, total sebanyak 2750 ton sampah yang sudah dievakuasi pihaknya. Diperkirakannya, musim sampah kiriman akan berakhir pada akhir April ini. (MBP)