KSAD Tekankan Nilai-nilai Pancasila Saat Beri Kuliah Umum di Unud
MANGUPURA – baliprawara.com
Mahasiswa. sebagai generasi penerus bangsa, harus memegang teguh nilai-nilai Pancasila. Untuk itu, generasi muda sebagai agen perubahan, harus bisa mensosialisasikan tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika. Hal itu ditegaskan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Dudung Abdurachman, saat memberi kuliah umum di Universitas Udayana (Unud), Kamis 14 April 2022.
Upaya itu menurut KSAD, perlu diperkuat, karena di era perkembangan situasi digital maupun perkembangan informasi melalui internet, banyak informasi-informasi yang dari dalam maupun dari luar, yang tidak serta merta positif, tapi ada juga yang negatif. Pihkanya mengatakan, mahasiswa Universitas Udayana adalah generasi-generasi penerus bangsa bersama-sama dengan seluruh pemuda-pemudi se Indonesia. Mereka diharapkan tetap tegak, tanpa mudah mendapat informasi-informasi yang tidak baik, yang mencoba mengganggu persatuan dan kesatuan bangsa. “Untuk itulah, generasi muda sebagai agen perubahan, harus bisa mensosialisasikan tentang Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika,” katanya.
Pihaknya menegaskan, tidak boleh membeda-bedakan, dan harus selalu menerima perbedaan tersebut untuk persatuan Bangsa. Karena seperti diketahui, bangsa Indonesia terlahir, terbentuk dan kemudian tercipta, bahkan merdeka karena adanya perbedaan, karena adanya beraneka ragam suku agama dan golongan. “Bangsa ini, dimerdekakan tidak oleh satu kelompok tetapi oleh semua kelompok, semua elemen, semua agama, termasuk semua kelompok-kelompok yang memerdekakan,” tegas KSAD.
Dirinya kembali mengingatkan kalau, landasan negara Indonesia adalah kebhinekaan, tiangnya adalah persatuan dan kesatuan, dan atapnya adalah negara kesatuan Republik Indonesia. “Ini yang harus kita jaga,” ucapnya.
Rektor Unud Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng, IPU., ditemui usai kuliah umum mengatakan, materi yang disampaikan KSAD ini sangat penting artinya bagi civitas akademika Universitas Udayana. Terutama dalam rangka mengukuhkan keberadaan Udayana sebagai kampus Bhinneka Tunggal Ika.
Karena seperti diketahui, mahasiswa dan civitas akademika Unud, berasal dari seluruh Indonesia. Selain itu, juga ini sangat penting artinya sebagai kesempatan untuk menciptakan University sebagai kampus yang anti intoleran. Termasuk juga, bagaimana nanti bisa mengedepankan budaya gotong-royong. “Mudah-mudahan para mahasiswa yang mengikuti acara tadi itu bisa memaknai artinya lebih dalam,” harapnya. (MBP1)