Kasal Yudo Margono, Terima Penganugerahan Gelar Kesatria Padma Nusantara
DENPASAR – baliprawara.com
Puri Ageng Blahbatuh, Gianyar, menganugerahi gelar Kesatria Padma Nusantara kepada Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana Yudo Margono, Kamis 12 Mei 2022. Prosesi penganugerahan gelar kebanggaan itu, digelar di perairan Bali, tepatnya di Selat Lombok di atas Kapal Perang (KRI) Surabaya 591.
Upacara penganugerahan gelar penghormatan ini, dipuput oleh Ida Peranda Gde Made Putra Kekeran, dan dihadiri langsung oleh penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana beserta tokoh puri. Tak hanya itu, hadir juga para penglingsir puri se-Bali, termasuk Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace yang merupakan Tokoh Puri Ubud. Penganugerahan gelar tersebut ditandai dengan penyematan Pin Kesatria Padma Nusantara berupa padma dan tunjung pada ulu hati Kasal Yudo Margono yang saat itu didampingi istrinya yang merupakan Ketua Umum Jalasenastri, Ny Vero Yudo Margono. Upacara itu disaksikan para penglingsir puri se Bali yang turut hadir dan Forkompinda Bali.
Dengan pemberian gelar ini, masyarakat Bali, khususnya keluarga besar Puri Ageng Blahbatuh, berharap agar Kasal mengikuti sifat-sifat tunjung tutur itu sendiri. Yakni memiliki makna, merakyat ke bawah untuk menyerap aspirasi, senantiasa menjaga batang tunjung yang ada di air. Jaga kedamaian, jaga kesejahteraan, dan kedaulatan Indonesia. Bunga Tunjung yang berada di atas air bermakna agar selalu berbakti kepada Tuhan dan selalu mengingat amanah yang dijalankan.
Penglingsir Puri Ageng Blahbatuh, Anak Agung Ngurah Kakarsana dalam sambutannya mengatakan, pemberian gelar ini dinilai sangat tepat, karena tugas dari TNI AL di bawah kepemimpinan Kasal Laksamana Yudo Margono untuk menyatukan pulau-pulau yang sudah dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada pada ratusan tahun yang lalu. “Padma dan Tunjung disematkan pada ulu hati memberikan pesan bahwa kita sua adalah kesatria. Kita percayakan kepada bapak Kasal untuk mempertahankan kejayaan Nusantara ke depan. ungkap. Data dari KKP, ternyata kekayaan sumber daya kelautan kita mengalahkan hasil kekayaan yang lain,” ungkap AA Ngurah Kakarsana.
Sementara itu, Kasal Laksamana Yudo Margono mengaku sangat bangga dan merasa terhormat menerima gelar yang diberikan oleh Puri Ageng Blahbatuh tersebut. Dirinya mengaku bangga dan terhormat bukan karena gelar ini diberikan oleh kerajaan tertua di Bali, tetapi karena gelar ini diberikan oleh trah Majapahit yang merupakan kerajaan maritim yang puncak pencapaian pada masa jayanya sulit ditandingi oleh kerajaan lain di Nusantara dan di dunia.
Kasal sedikit mengutip sejarah bangsa Indonesia, puncak kejayaan maritim Nusantara terjadi pada masa kejayaan Majapahit, lebih khusus pada masa Raja Hayam Wuruk. Salah satu tokoh sentral di balik kejayaan tersebut adalah Sang Mahapatih Gajah Mada. Gajah Mada memiliki tekad yang visioner kala itu. “Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi saya diberikan penghargaan berupa pin Kesatria Padma Nusantara. Penghargaan ini dilaksanakan di laut karena saya adalah pemimpin TNI AL. Apalagi penghargaan ini seizin Patih Gajah Mada yang dahulu menyatukan Nusantara. Maka lebih tepat acara ini digelar di atas kapal perang,” kata Kasal.
Sebelum mengikuti upacara penganugerahan gelar Kesatria Padma Nusantara, Kasal membagikan sebanyak 200 paket sembako gratis untuk nelayan di sekitar Pelabuhan Benoa. Selama proses upacara berlangsung KRI Surabaya 591 diapit tiga kapal perang lainnya, yakni KRI I Gusti Ngurah Rai 332 pada bagian belakang, KRI Frans Kaisiepo 368 pada sisi kiri, dan KRI Sultan Hasanuddin 366 pada sisi kanan. Tak hanya itu dua helikopter milik angkatan laut terus mengitari langit di atas empat kapal perang kebanggaan TNI AL itu. (MBP)