Kawasan Pantai Sanur Akhirnya Ditutup untuk Aktivitas Wisata
DENPASAR – baliprawara.com
Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, kawasan pantai Sanur yang merupakan destinasi pariwisata internasional, mulai ditutup sementara dari aktivitas wisata. Keputusan yang diambil Desa Adat Intaran ini disambut baik oleh nelayan Pantai Sanur. Pasalnya, selama ini banyak pemancing ataupun masyarakat yang melakukan aktivitas khususnya di Pantai Sanur dan Semawang, tidak mengindahkan protokol kesehatan. Seperti tidak menerapkan social distancing ataupun psychical distancing.
Anggota Kelompok Nelayan yang tergabung dalam kelompok usaha bersama (KUB) Tapang Kembar, Kadek Suprapta Meranggi, mengaku sangat setuju kawasan Pantai Sanur. Karena, selama ini banyak sekali pemancing yang berasal dari berbagai daerah di Denpasar dan dari luar Denpasar yang melakukan kegiatan memancing di Pantai Sanur.
“Mereka memancing bergerombol bahkan terlihat seperti pasar malam di Pantai Sanur. Jelas, kegiatan ini tidak mengindahkan sama sekali protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dalam upaya memutus rantai penyebaran Covid-19, yaitu physical distancing,” kata Kadek Suprapta Meranggi saat ditemui tim liputan baliprawara.com di Balai Nelayan Tapang Kembar, Banjar Semawang, Kelurahan Sanur, Denpasar.
Meski ditutup, namun aktivitas nelayan tradisional lokal setempat tetap berjalan seperti biasa. Bahkan, aktivitas adat dan agama juga masih bisa dilakukan di pantai, tetapi dengan pembatasan jumlah peserta dan tetap menerapkan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan. “Penutupan hanya berlaku bagi yang hendak melakukan rekreasi di pantai. Misalnya, untuk mandi atau rekreasi lainnya,” ujarnya.
Masyarakat diharapkan bisa memaklumi keadaan ini, karena keputusan ini murni dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 dan melindungi warga Desa Adat Sanur. (praw5)