Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Hadiri Launching CSIRT Kemenkumham Secara Daring

 Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Hadiri Launching CSIRT Kemenkumham Secara Daring

Kantor Imigrasi Ngurah Rai, Hadiri Launching CSIRT Kemenkumham Secara Daring.

MANGUPURA – baliprawara.com

Menyikapi perkembangan lingkungan strategis terkini dimana ancaman kejahatan siber, termasuk di dalamnya kejahatan penyalahgunaan data, membuat semua pihak harus siap siaga menghadapinya. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) berhasil menjadi salah satu dari 25 kementerian/lembaga yang dipercaya untuk membentuk dan meluncurkan tim tanggap insiden siber atau Computer Security Incident Response Team (CSIRT).

Untuk di Kantor Imigrasi Ngurah Rai, bertempat di ruang Rudal balistik, kantor setempat, diwakili oleh Plh. Kabid Tikkim,Putu Suhendra, mengikuti acara launching pembentukan Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, secara daring.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh sekretaris Jenderal Kemenkumham RI, Kepala BSSN, Plt. Sestama BSSN, Staf Khusus Menkumham Bidang Transformasi Digital, Pimpinan Tinggi Pratama Pemangku Fungsi TI dan KUMHAM – CSIRT di Graha Pengayoman dan diikuti secara Virtual Kepala Kantor Wilayah, Kadivmin, Kabag PP, Kasubag Humas TI, para Kepala Unit Pelaksana Teknis dan Pranata Komputer Pengelola Unit Utama, kanwil dan UPT seluruh Indonesia.

Sekretaris Jenderal, Komjen Pol. Andap Budi Revianto mengatakan kita harus siap dan tanggap menghadapi perang siber, intoleransi, radikalisme, ancaman terorisme, serta menghadapi ancaman kejahatan lainnya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. “Pemanfaatan teknologi yang merusak peradaban bangsa, sangat membahayakan persatuan, kesatuan, dan demokrasi. Hal tersebut harus dapat diatur secara terukur,” kata Andap usai meluncurkan KUMHAM-CSIRT atau Tim Tanggap Insiden Siber Kementerian Hukum dan HAM, Selasa 14 Juni 2022.

 

Sejalan dengan amanat Presiden Republik Indonesia pada saat HUT Kemerdekaan RI, kata Andap, seluruh pihak harus siap siaga menghadapi ancaman kejahatan siber, karena data adalah jenis kekayaan baru bangsa kita. “Kedaulatan data harus diwujudkan, tidak boleh ada kompromi. Inti dari adanya regulasi adalah untuk melindungi kepentingan rakyat, serta melindungi kepentingan bangsa dan negara,” ujarnya di Graha Pengayoman Kemenkumham.

Dalam kurun waktu enam bulan terakhir, terdapat serangan siber sejumlah 385.980 serangan atau rata-rata serangan per hari 2.150 serangan. “Tujuan dibangunnya KUMHAM-CSIRT adalah untuk menangkis segala bentuk ancaman dan tantangan serangan siber di lingkungan Kemenkumham,” jelas Andap.

Ribuan serangan siber ini berasal dari dalam negeri dan luar negeri, serta menyasar website Kemenkumham, aplikasi persuratan internal, dan aplikasi kepegawaian. Dimana bentuk serangan terhadap website sebagian besar berupa Malicious Session sebanyak 71 persen, Server Side Code Injection (21%), Malicious Scan (6%), dan serangan berasal mayoritas USA sebesar 71 persen.

CSIRT merupakan organisasi atau tim yang bertanggung jawab untuk menerima, meninjau, dan menanggapi laporan dan aktivitas insiden keamanan siber. Beberapa fungsi dari CSIRT diantaranya adalah untuk memberikan layanan reaktif mulai dari koordinasi insiden, triase insiden, dan resolusi insiden. (MBP/A)

 

redaksi

Related post