Pujawali Pura Uluwatu Nyejer Tiga Hari, Pemedek Diharapkan Sesuaikan Waktu Tangkil
MANGUPURA – baliprawara.com
Bertepatan dengan hari Anggara Kasih Medangsia, dalam kalender Bali, atau Selasa 28 Juni 2022, Desa Adat Pecatu, Kuta Selatan, Badung, menggelar prosesi puncak Pujawali, di Pura Luhur Uluwatu dan pura prasanak ida. Pada Pujawali ini, Ida Betara katurang nyejer selama tiga hari hingga upacara penyineban, Jumat 1 Juli 2022.
Menurut Bendesa Pecatu, I Made Sumerta, terkait pelaksanaan pujawali yang puncaknya pada Anggara Kasih Medangsia Selasa 28 Juni 2022, persiapan telah dilaksanakan sebelumnya. Mulai dari paruman bersama pengempon pura uluwatu dan penglingsir Puri Jro Kuta, Puri Celagi Gendong dan prajuru desa adat pada H-9. Pujawali kali ini kata dia, dilaksanakan seperti sebelum Covid-19, namun tetap tanpa mengurangi protokol kesehatan.
Lebih lanjut disampaikan, terkait prosesi puncak Pujawali, pada Selasa Pagi diawali dengan mundut Ida Betara Sakti dari Pura Pererepan dengan berjalan kaki menuju Pura Luhur Uluwatu. Puncak pujawali dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Putra Dalem dari Griya Dalem Sibang Badung. Sementara, Ida Betara kata Bendesa, akan katurang nyejer selama tiga hari hingga upacara penyineban, Jumat 1 Juli 2022.
Prosesi upacara kata dia, akan dilanjutkan pada Selasa malam, yakni Ida Betara Sakti akan kembali ke Peyogan Ida dari Pura Luhur Uluwatu menuju Pura Pererepan Luhur Uluwatu, selanjutnya akan dilaksanakan upacara maican-ican sesuai dengan Desa mawacara di Desa Adat Pecatu. Keesokan harinya akan dilaksanakan penganyaran secara berurutan pada hari Rabu 29 Juni 2022, penganyaran dari Pemerintah Kecamatan Petang dan Desa Pecatu, Kamis 30 Juni 2022, bakti penganyaran dari Pemerintah Kecamatan Abiansemal dan Desa Pecatu, serta Bakti penganyaran dan Penyineban dilaksanakan pada hari Jumat 1 Juli 2022, oleh Pemerintah Kecamatan Mengwi dan Desa Pecatu.
Untuk memberi kenyamanan kepada pemedek, pihak Desa Adat Pecatu selaku pengemong pura Uluwatu, juga menggandeng pihak RSPTN Unud dan juga Rumah Sakit yang lain, untuk menyiapkan pos kesehatan. Sehingga disaat pemedek yang kemungkinan mengalami kondisi kurang fit ketika dalam perjalanan, dapat mengecek kesehatan secara gratis.
Terkait kawasan luar Pura Uluwatu sebagai kawasan daerah tujuan wisata (DTW), tentu saat jam tertentu, akan dipadati oleh wisatawan. Mengingat dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan, akses jalan menuju ke DTW Uluwatu juga akan semakin krodit. Seperti sehari sebelumnya, jumlah kunjungan hampir mencapai sebanyak 5000 orang, tentu akses menuju lokasi akan sangat krodit. Untuk itu, kesabaran pemedek sangat diharapkan.
“Kepada pendek yang akan tangkil, di jam-jam tertentu, pemedek diharapkan dapat menyesuaikan dengan waktu kunjungan wisatawan. Karena untuk menuju ke kawasan Uluwatu, merupakan aksesnya satu jalur, saat jam-jam sore, pasti akan krodit Tentu kesabaran pemedek sangat diharapkan. Pasalnya saat sore hari, banyak Bus yang datang, membawa wisatawan yang akan menonton kecak maupun melihat pemandangan,” harapnya.
Sementara itu, Pangelingsir Puri Agung Jrokuta selaku Pengempon Pura Uluwatu, I Gusti Ngurah Jaka Pratidnya atau sering disapa Turah Joko, menyampaikan, pujawali kali ini, digelar seperti biasa, namun tanpa mengurangi penerapan protokol kesehatan. Dengan adanya pelonggaran saat ini, diharapkan para umat agar bisa mempersiapkan diri dan mentaati apa yang telah ditetapkan, sehingga pelaksanaan pujawali berjalan lancar. Selama pelaksanaan Pujawali, pihak Pengempon dan Pengemong, tetap bersinergi dengan pemkab badung.
Prosesi pelaksanaan puncak pujawali ini juga dihadiri oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kab Badung Putu Parwata, Sekda Badung Adi Arnawa beserta Pimpinan OPD di Lingkungan Pemerintah Kab. Badung, Penglingsir Puri Agung Jrokuta, Penglingsir Puri Jambe Merik Celagi Gendong, Camat Kuta Selatan, Perbekel Pecatu Made Karyana Yadnya.
Ditemui seusai sembahyang Bupati Giri Prasta mengatakan, pihaknya selaku Pemerintah dan juga selaku pengempon Pura Sad Kahyangan Pura Luhur Uluwatu, mempunyai kewajiban bagaimana kita umat sedharma melaksanakan kewajiban ini. Karena kata dia, pujawali yang di puput Ida Sulinggih dan para Pemangku walinya, adalah sekaa tetamburan. Begitu juga ada Topeng Sidakarya dan sebagainya, sehingga pihaknya pun selaku Pemerintah hadir membantu pelaksanaan pujawali ini. “Astungkara pujawali hari ini berjalan dengan lancar side sidaning don labda karya dan krama pemedek mendapatkan kesejahteraan gemah ripah loh jinawi tentrem lan kerta raharja sagilik saguluk salulung sabayantaka,” ungkapnya. (MBP1)