Selama Pujawali di Uluwatu, 1.000 “Besek” Disiapkan untuk Pamedek

 Selama Pujawali di Uluwatu, 1.000 “Besek” Disiapkan untuk Pamedek

Pamedek menukar kantong plastik yang dibawa, dengan besek, di pos pintu masuk, Pura Uluwatu.

MANGUPURA – baliprawara.com

Selama Pujawali di Pura Luhur Uluwatu, pengurangan penggunaan kantong plastik sebagai sarana persembahyangan, terus dilakukan. Pamedek yang tangkil untuk melakukan persembahyangan, terus diingatkan terkait hal itu.

Bahkan, pihak Desa Adat Pecatu, juga menyediakan besek atau keranjang anyaman bambu, di gerbang masuk ke kawasan pura. Tak tanggung-tanggung, ada sebanyak 1.000 besek yang disediakan oleh pihak desa. 

Menurut Bendesa Adat Pecatu, I Made Sumerta, penyediaan besek ini, merupakan bagian dari upaya mengurangi penggunaan kantong plastik. Meski diakuinya, saat ini kesadaran pamedek sudah mulai meningkat untuk tidak membawa kantong plastik. Kesadaran pamedek ini, diharapkan terus ditingkatkan untuk menciptakan lingkungan tetap bersih dari sampah plastik. 

Namun, pihaknya tetap menyediakan besek bagi mereka yang tidak sengaja, masih menggunakan kantong plastik untuk membawa sarana persembahyangan. “Kesadaran pamedek memang sudah tinggi. Tapi, tentunya harus dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan terus. Hal ini semata agar kedepannya tidak ada lagi penggunaan kantong plastik di area Pura,” katanya saat ditemui di sela prosesi puncak Pujawali, di Pura Uluwatu, Selasa 28 Juni 2022.

[quads id=1]

 

Dia menjelaskan, meski kesadaran akan penggunaan kantong plastik sudah baik, pihaknya di Desa Adat Pecatu tetap menyiapkan tim dari Pecalang untuk mengingatkan pamedek agar tidak membawa sarana persembahyangan dengan kantong plastik. Bahkan, ada pos yang disiagakan untuk memantau pamedek yang menggunakan kantong plastik. Pos yang disiagakan itu berada di pintu masuk dan apabila masih ada pemedek yang menggunakan kantong plastik, pihaknya telah menyiapkan besek. “Apabila masih ada yang secara tidak sengaja membawa kantong plastik, kita tetap sediakan besek. Jadi ada ratusan besek yang standby di pos khusus itu. Nah, selama Pujawali, ada sekitar 1.000 besek yang kita siapkan,” bebernya.

See also  Update Covid-19 di Denpasar, Pasien Sembuh Bertambah 12 Orang Positif 17 Orang dan 1 Meninggal Dunia

Meski telah disiapkan besek, Bendesa Sumerta tetap mengingatkan kepada pamedek, agar tidak membawa sarana upacara dengan menggunakan kantong plastik, termasuk juga tempat tirta. Diharapkan pamedek yang akan nunas tirta agar membawa tempat tirta dari rumah. Terkait besek yang digunakan oleh pemedek, dia mengatakan, hanya digunakan saja dan ketika sudah pulang, langsung dikembalikan ke pihak yang sudah standby di pos tersebut. “Harapannya pamedek kalau sudah pulang juga mengembalikan ke petugas kita. Terkadang memang ada beberapa yang lupa juga. Ini yang kita harapkan kesadaran, bila perlu harus sudah sediakan dari rumah,” harap Sumerta.

Dia juga mengaku kalau Pujawali kali ini masih sama dengan sebelumnya atau saat Covid-19. Untuk itu, protokol kesehatan yang diutamakan saat prosesi tersebut. Selain itu, untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, pihaknya juga menggandeng pihak RSPTN Unud dan juga Rumah Sakit yang lain, untuk menyiapkan pos kesehatan. Sehingga di sana pamedek yang kemungkinan mengalami kondisi kurang fit saat dalam perjalanan, dapat mengecek kesehatan secara gratis. “Yang utama saat ini adalah Prokes. Jadi, dalam rangkaian upacara selalu menerapkan Prokes. Kita juga membuka pos layanan kesehatan,” ucapnya.

[quads id=1]

 

Terkait prosesi puncak Pujawali, pada Selasa Pagi diawali dengan mundut Ida Betara Sakti dari Pura Pererepan dengan berjalan kaki menuju Pura Luhur Uluwatu. Puncak pujawali dipuput Ida Pedanda Gede Sari Arimbawa dari Griya Sari Denpasar dan Ida Pedanda Gede Putra Dalem dari Griya Dalem Sibang Badung. Sementara, Ida Betara kata Bendesa, akan katurang nyejer selama tiga hari hingga upacara penyineban, Jumat 1 Juli 2022.

Prosesi upacara kata dia, akan dilanjutkan pada Selasa malam, yakni Ida Betara Sakti akan kembali ke Peyogan Ida dari Pura Luhur Uluwatu menuju Pura Pererepan Luhur Uluwatu, selanjutnya akan dilaksanakan upacara maican-ican sesuai dengan Desa mawacara di Desa Adat Pecatu. Keesokan harinya akan dilaksanakan penganyaran secara berurutan pada hari Rabu 29 Juni 2022, penganyaran dari Pemerintah Kecamatan Petang dan Desa Pecatu, Kamis 30 Juni 2022, bakti penganyaran dari Pemerintah Kecamatan Abiansemal dan Desa Pecatu, serta Bakti penganyaran dan Penyineban dilaksanakan pada hari Jumat 1 Juli 2022, oleh Pemerintah Kecamatan Mengwi dan Desa Pecatu.  (MBP)

See also  Kunjungan Delegasi GPDRR ke Uluwatu, Diharapkan Beri Informasi Positif tentang Pariwisata Bali

[quads id=1]

 

redaksi

Related post