Kehadiran Delegasi FMCBG dan FCBD di Uluwatu, Diharapkan Jadi Promosi Langsung Kondisi Pariwisata Bali
MANGUPURA – baliprawara.com
Daerah Tujuan Wisata (DTW) Uluwatu yang lokasinya di luar kawasan Pura Uluwatu, Desa Pecatu, Kuta Selatan, Badung, Bali, menjadi destinasi tujuan rombongan delegasi peserta rangkaian G20. Peserta yang sebelumnya hadir pada kegiatan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG), dan 3rd Finance and Central Bank Deputies (FCBD) Meeting Presidensi G20 Indonesia 2022, di Nusa Dua, juga berkesempatan mengunjungi sejumlah destinasi di Bali pada hari terakhir, Minggu 17 Juli 2022.
Saat tiba di DTW Uluwatu, ratusan rombongan ini disambut dengan baleganjur. Para peserta delegasi yang berasal dari berbagai perwakilan negara tersebut, kemudian diarahkan untuk menikmati indahnya panorama tebing uluwatu dengan hamparan lautan yang luas dan biru. Sebagian lagi ada juga yang menikmati kehadiran monyet uluwatu yang menjadi salah satu daya tarik DTW ini.
Menjelang sore para peserta G20 ini diarahkan ke stage kecak yang ada di sudut barat daya DTW tersebut. Mereka tampak sangat menikmati pementasan tari kecak yang dibawakan oleh penari lokal setempat. Ratusan peserta ini, tampak terpukau menyaksikan pementasan tari kecak yang rutin dilaksanakan di DTW tersebut. Terlebih pementasan tarian ini bertepatan dengan momen tenggelamnya matahari di ufuk barat atau yang dikenal dengan sunset time. Kehadiran rombongan delegasi ini disambut langsung oleh Manajer Pengelola DTW Kawasan Luar Pura Uluwatu, Wayan Wijana bersama jajaran terkait lainnya.
Wayan Wijana sangat menyambut baik dan mengapresiasi kunjungan tersebut. Dirinya juga sudah menyiapkan segala sesuatunya dalam menyambut kehadiran perwakilan dari berbagai negara di dunia tersebut.
Pihaknya berharap kunjungan peserta G20 ini semakin membawa angin segar dalam perkembangan pariwisata Bali khususnya kunjungan wisatawan ke DTW Uluwatu. Karena diyakini hal ini akan menjadi promosi langsung terhadap kondisi DTW Uluwatu dan pariwisata Badung serta Bali. Dia juga berharap hal ini akan semakin memantik kunjungan wisatawan semakin ramai ke Uluwatu.“Kita memiliki julukan the five wonderfull Beauties yang sudah dikenal di mancanegara. Ini kita terus kelola dan tata dengan baik,” ujarnya.
Hal senada disampaikan Kelian Desa Adat Pecatu, I Made Sumerta. Pihaknya juga telah melakukan berbagai persiapan untuk menyambut kunjungan peserta atau delegasi G20 selain menampilkan tarian kecak. Diantaranya dengan menerapkan infrastruktur e-ticketing, penambahan toilet dan infrastruktur penunjang lainnya. “Untuk tari kecak memang sudah diatensi oleh panitia G20. Karena tari Kecak ini menjadi maskot Tarian di Uluwatu” ungkap Bendesa yang juga Anggota Dewan Badung tersebut.
Dalam menyambut G20 sambung dia memang terdapat Standar Operasional Prosedur (SOP) panitia penyelenggara G20 yang harus dipenuhi. Meski begitu, pihaknya juga sangat siap dan juga menjamin keamanan dan kenyamanan pengunjung. “Jadi kami di pengelola juga menjaga keamanan dan kenyamanannya karena di Uluwatu itu ada hewan kera,” tegasnya sembari menambahkan kalau sekarang semua berharap untuk kebangkitan pariwisata yang menjadi andalan Badung. Karena itu, pihaknya sangat merespon serius kegiatan G20 sebagai pemantik kebangkitan pariwisata Badung. “Jadi bagaimana kita bersama-sama berkomitmen menjaga keamanan dan kenyamanan para wisatawan,” jelasnya. (MBP)