Dua Kali Gempabumi Tektonik M4,1 Guncang Karangasem, Tak Berpotensi Tsunami
AMLAPURA – baliprawara.com
Wilayah Kabupaten Karangasem, dua kali diguncang gempabumi berkekuatan M4,1. Setelah sebelumnya terjadi pada pukul 22.14 Wita, Rabu 27 Juli 2022, kemudian disusul Gempabumi M.3,0, pukul 22.35 WITA, kemudian M3,4 pukul 23.23 WITA, dan M2,6 Kamis 28 Juli 2022 pukul 02.06 WITA. Guncangan gempabumi tektonik berkekuatan M4,1, kembali terjadi Kamis, 28 Juli 2022 pukul 03.17.36 WITA. Ini menjadi rentetan gempabumi tektonik yang lokasinya berada di titik yang sama.
Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE, S.Si., mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M4,1. Episenter terletak pada koordinat 8,20° LS; 115,50° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 16 km barat laut Karangasem, Bali, pada kedalaman 10 km. “Gempabumi ini merupakan rentetan gempumi yang dirasakan di Karangasem dengan kekuatan M4,1 dan M3,4 yang terjadi sebelumnya,” katanya, Kamis 28 Juli 2022.
Lebih lanjut dikatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. “Hasil analisis mekanisme sumber gempabumi ini diakibatkan oleh sesar mendatar (strike slip fault),” ucapnya.
Dikatakan, terkait dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Karangasem II MMI. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.
Hingga hari Kamis, 28 Juli 2022 pukul 07.47 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock). Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah. (MBP)