Pertemuan NIOHC ke-21, Pentingnya Hidrografi untuk Transformasi Blue Economy Dunia

 Pertemuan NIOHC ke-21, Pentingnya Hidrografi untuk Transformasi Blue Economy Dunia

Kasal, Laksamana TNI Yudo Margono, melihat perangkat scanner untuk survey, disela kegiatan NIOHC ke-21, Selasa (23/8).

MANGUPURA – baliprawara.com

TNI Angkatan Laut (TNI AL) dalam hal ini Pusat Hidro-oseanografi TNI AL (Pushidrosal), menggelar pertemuan International North Indian Ocean Hydrographic Commission (NIOHC) ke-21, di Hotel Hilton, Bali, Selasa 23 Agustus 2022.

NIOHC atau Komisi Hidrografi Samudra Hindia Utara merupakan bagian dari International Hydrographic Organization (IHO). IHO, Organisasi Hidrografi Internasional terbentuk sejak 1921. Saat ini chair NIOHC adalah Indonesia.

Pertemuan NIOHC ke-21 di Bali ini diselenggarakan secara hybrid selama tiga hari, 23-25 Agustus 2022 dan dibuka oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Kegiatan tersebut dihadiri oleh 16 negara anggota NIOHC di antaranya Bangladesh, Srilangka, India, Oman, Maladewa, Australia, Pakistan, Saudi Arabia, Thailand dan Inggris (member), Prancis, Amerika Serikat, Mauritius, serta  Indonesia sebagai tuan rumah.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono dalam sambutannya menyampaikan bahwa, mengacu pada kebijakan pemerintah Indonesia untuk mencapai transformasi ekonomi berbasis maritim menuju visi Indonesia 2045, TNI Angkatan Laut akan terus mendukung Pushidrosal untuk secara aktif terlibat dalam forum hidrografi global dan regional serta mengelola data Hidro-Oseanografi secara luas untuk mendukung implementasi perlindungan lingkungan, eksplorasi dan eksploitasi sumber daya maritim, pengelolaan wilayah pesisir, transportasi laut yang aman dan efisien, serta langkah-langkah pertahanan maritim yang kuat. 

 

Selain itu, terkait pengembangan blue economy,  keterlibatan Hidro-Oseanografi juga mencakup pengembangan industri perkapalan, serta peningkatan bisnis pariwisata dan penyebaran konservasi hutan mangrove yang sangat bermanfaat untuk mengurangi dampak dari tsunami.  

See also  Tim Pengabdi LPPM Unud Menggelar IPACOE di Kabupaten Karangasem

“Melalui pertemuan ini,  saya berharap kita dapat membangun saling pengertian tentang pentingnya hidrografi untuk mendukung transformasi blue economy dunia, selain itu kita dapat menjawab tantangan perserikatan bangsa-bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan,” kata Kasal.

Pertemuan NIOHC ke-21 merupakan pertemuan tatap muka pertama sejak merebaknya pandemi Covid-19 tahun 2020 lalu. Pertemuan Tersebut Akan Dipimpin oleh Laksamana Madya TNI Nurhidayat (Komandan Pushidrosal) selaku Chair NIOHC. Delegasi Indonesia  dalam pertemuan ini, diwakili oleh Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat, Asopssurta Danpushidrosal Laksamana Pertama TNI Dyan Primana Sobaruddin, M.Sc., Pabanops Pushidrosal Kolonel Laut (P) Dr. Oke Dwiyana P., Aspamkersamtas Danpushidrosal Kolonel Laut (P) Fajar Rusdianto, serta Kadispeta Letkol Laut (P) Agus Sutrianto.

Adapun agenda dan kegiatan pertemuan ini di antaranya penyampaian National Report oleh tiap Negara Anggota NIOHC (Member dan Associate Member). Pada sesi National Report ini bertujuan untuk menyampaikan informasi perkembangan yang telah dicapai oleh Lembaga Hidrografi masing-masing negara anggota terkait.

Informasi yang disampaikan negara peserta diantaranya penyelenggaraan kemampuan survei hidrografi, kegiatan capacity building maupun kontribusi lembaga hidrografi pada bidang ruang lingkup secara nasional maupun regional seperti Search and Rescue (SAR) dan tanggap bencana alam. Selain itu juga dibahas tentang  perkembangan komite dan kelompok kerja (working group) di NIOHC yang meliputi North India Chart Coordination Working Group (NICCWG), NIOHC Capacity Building serta  NIOHC Statute Working Group. (MBP)

 

redaksi

Related post