Jelang KTT G20 di Nusa Dua, Mobil Pengangkut Sampah Tanpa Penutup Diatensi Khusus

 Jelang KTT G20 di Nusa Dua, Mobil Pengangkut Sampah Tanpa Penutup Diatensi Khusus

MANGUPURA – baliprawara.com

Menjelang perhelatan akbar, presidensi G20 di Nusa Dua Bali, keberadaan truk pengangkut sampah tanpa penutup terpal saat melintas di jalan raya, menjadi sorotan pihak Kecamatan Kuta Selatan. Pasalnya, keberadaan truk pengangkut sampah tanpa penutup ini, selain menimbulkan bau kurang sedap, sering juga sampah yang diangkut terbang, bahkan ada yang terjatuh.

Tentu kondisi ini sering dikeluhkan oleh pengguna jalan, terutama pengendara sepeda motor. Keluhan tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya beberapa kali sampah yang diangkut, terjatuh dari mobil dan menimbulkan bau amis di jalan raya. Kondisi ini tentu juga membahayakan pengguna jalan yang melintas.

Terkait keluhan ini, Camat Kuta Selatan, Ketut Gede Arta, tak menampik hal itu. Dirinya mengakui adanya sejumlah keluhan dari masyarakat, khususnya pengguna jalan di wilayah Nusa Dua. Yang mana menurut Gede Arta, ada beberapa truk jasa pengangkut sampah yang tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP), saat proses pengangkutan. Tentu, hal itu malah memunculkan persoalan baru. 

 

“Ada beberapa keluhan dan kami di Kecamatan Kuta Selatan juga menemukan langsung adanya mobil truk sampah tanpa penutup itu. Karena tidak memiliki penutup, sampahnya jatuh ke jalan raya dan membahayakan pengendara,” kata Gede Arta, Selasa 13 September 2022.

Karena banyak dikeluhkan, pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, untuk mengambil langkah dalam memastikan seluruh truk sampah memenuhi standar. Koordinasi dengan DLHK ini dilakukan karena kewenangan ada di sana. Termasuk juga data lengkap terkait pemilik jasa sampah yang beroperasi di Kecamatan Kuta Selatan, ada di DLHK.

See also  Pengelukatan Banyu Pinaruh Bersama di Pantai Yeh Gangga dan Abian Kapas Seltim

Pihaknya berharap agar pihak DLHK dapat menyurati pengelola jasa sampah yang ada. Nantinya, kalau sudah ada koordinasi itu, seluruh truk pengangkut sampah harus melengkapi dengan penutup berupa terpal. Sehingga, saat proses pengangkutan dari rumah warga menuju TPS3R atau TPA Suwung, kondisinya tidak membahayakan atau juga menimbulkan bau amis. 

Apalagi, dalam waktu dekat akan ada event KTT G20 yang berpusat di Nusa Dua. Tentu ini tidak bagus bila terus dibiarkan. “Nantikan tidak elok kalau ada delegasi yang melihat dan mengeluhkan keberadaan truk pengangkut sampah. Makanya, kita mulai sekarang gencar melakukan pemantauan bersama instansi terkait. Tidak hanya saat event, tapi seterusnya ke depan,” tambahnya. (MBP)

 

redaksi

Related post