Sejumlah Ruas Jalan di Kutsel Gelap Gulita, Ternyata Ini Penyebabnya
MANGUPURA – baliprawara.com
Sejumlah ruas jalan di wilayah Kecamatan Kuta Selatan (Kutsel), Badung, sempat mati total selama dua hari terakhir. Kondisi ini sempat dikeluhkan warga karena jalan gelap gulita saat malam hari.
Kondisi ini tak dimungkiri Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Transportasi Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Dick Susetiawan. Pihaknya mengakui, terkait adanya puluhan lampu penerangan jalan (LPJ) yang mati total di sejumlah titik di wilayah Kecamatan Kuta Selatan.
Adapun titik yang mengalami gangguan itu yakni berada di seputaran Garuda Wisnu Kencana (GWK), seputaran jalan di Ungasan, Jalan Goa Gong, Jalan Bali Cliff, dan di dekat Hotel Four Season Nusa Dua. “Memang ada gangguan sejak beberapa hari lalu. Jadi, LPJ itu mati semua di sejumlah titik tersebut,” katanya saat dikonfirmasi Minggu 25 September 2022.
Lebih lanjut dikatakan, setelah dilakukan pengecekan, matinya LPJ tersebut ternyata disebabkan oleh aksi orang yang tidak bertanggung jawab. Ternyata kondisi ini diakibatkan adanya aksi pencurian kontaktor dan MCB yang ada di sejumlah panel. Bahkan akibat aksi pencurian ini, sebanyak 80 LPJ yang terdampak.
Diterangkannya, panel yang di gasak maling berada di sejumlah titik, diantaranya, panel dekat GWK yang hilang berupa 3 MCB dan 1 kontaktor. Kemudian, panel yang ada di dekat Banjar Werdhi Kosala Ungasan yang raib digondol maling berupa 1 MCB, 1 kontaktor dan 1 alat timer. Sementara, panel yang ada di Jalan Goa Gong dan Jalan Bali Cliff yang hilang masing-masing 1 kontaktor serta 1 alat timer. Yang terakhir, depan hotel Four Season Nusa Dua yang hilang adalah 1 kontaktor, 1 MCB dan 1 alat timer. “Akibat aksi pencurian kontaktor dan MCB itu, titik tersebut mati total selama 2 hari belakangan ini,” bebernya.
Akibat pencurian ini, LPJ yang mati itu diperkirakan terjadi sejak Jumat 23 dan Sabtu 24 September 2022. Total keseluruhan LPJ yang mati sebanyak 80 unit. Guna mengantisipasi gelap gulitanya sejumlah kawasan yang terdampak, pihaknya mengambil langkah Jumper alias menyambung secara langsung. Sehingga saat ini kondisinya sudah normal. Meski demikian, untuk proses Jumper ini tidak dilakukan terus menerus karena dikhawatirkan bisa berdampak buruk. Untuk itu,
Untuk selanjutnya, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pimpinan untuk menggantikan peralatan yang hilang itu, karena pergantian alat menunggu anggaran. “Maka kami ambil langkah Jamper saja dulu. Karena kalau dibiarkan kondisi sejumlah ruas jalan akan gelap. Selain itu, kami juga akan koordinasi terkait proses hukum atas tindakan oknum tidak bertanggung jawab itu. Nanti tunggu arahan dari pak Kadis,” ucapnya.
Terkait aksi pencurian ini, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Badung, Anak Agung Ngurah Rai Yuda Dharma, juga berharap kepada masyarakat ikut mengawasi sarana milik pemerintah. Karena itu, apabila ditemukan adanya aksi seperti itu agar ditangkap dan dilaporkan ke polisi. “Selengkap dan secanggih apapun alat yang kita pasang kalau sudah di rusak dan dicuri semuanya akan menjadi sia -sia,” kata Yuda Dharma.
Atas kejadian ini, pihaknya masih melakukan koordinasi internal sebelum dilaporkan ke pihak berwajib. Yang terpenting, saat ini sesegera mungkin untuk menormalkan kembali kondisi pasca pencurian alat tersebut agar situasi di sekitar lokasi alatnya dicuri tidak gelap. (MBP)