Wisuda ke-34 Politeknik Negeri Bali, Hampir 50 Persen Lulusan Terserap Sebelum Diwisuda

MANGUPURA – baliprawara.com

Politeknik Negeri Bali, menggelar prosesi wisuda ke 34, Rabu (12/10), bertempat di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) Nusa Dua. Pada prosesi wisuda ini, dilepas sebanyak 1724 wisudawan, dari sejumlah program studi (Prodi), termasuk prodi Magister Terapan Perencanaan Pariwisata, Sarjana Terapan dan Diploma 3. Dari seluruh wisudawan tersebut, 48,5 persen atau hampir 50 persen lulusan, telah terserap di dunia kerja sebelum mereka diwisuda.

Dari total 1724 wisudawan Politeknik Negeri Bali yang dilepas kali ini, dari Diploma 3 sebanyak 972 orang, Sarjana Terapan sejumlah 725 orang, serta Magister Terapan Perencanaan Pariwisata sejumlah 27 orang. 

Menurut Direktur Politeknik Negeri Bali, I Nyoman Abdi, SE., M.eCom., pada momen wisuda ini, juga ada lulusan dari kelas-kelas kerjasama, salah satunya kelas kerjasama PNB dengan PLN. Bahkan yang menarik, lulusan dari kelas kerjasama ini, nantinya akan langsung direkrut menjadi karyawannya PLN. “Diantara wisudawan tersebut, terdapat 26 orang lulusan program kelas kerjasama dengan PLN, dimana lulusannya langsung diterima bekerja di PLN,” katanya saat ditemui di sela kegiatan wisuda. 

Politeknik Negeri Bali sebagai perguruan tinggi vokasi, selama ini kata Abdi, untuk lulusan, sudah pasti siap diterima di dunia kerja. Bahkan berdasarkan tracer study yang dilakukan sebelum prosesi wisuda, lulusan PNB rata-rata untuk semua jurusan yang sudah terserap didunia kerja sebelum diwisuda adalah 48,5 persen. Sementara sisanya, ada juga lulusan yang langsung berwirausaha dan melanjutkan studi. 

“Ini adalah satu persentase yang cukup bagus, bahkan sangat bagus bagi kita. Termasuk juga banyak lulusan yang berwirausaha, serta ada juga yang melanjutkan studi, dan ada juga yang bekerja,” katanya. 

Tentu hal ini menurutnya adalah capaian yang luar biasa dari Politeknik Negeri Bali. Yang mana, ini juga tidak terlepas dari dukungan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia Industri dan kerja  (Dudika) yang telah terjalin selama ini. Termasuk juga adanya kelas kelas kerjasama yang dilakukan bersama dunia Industri. 

Melalui gelaran wisuda ke-34 ini, pihaknya berharap kepada para wisudawan, agar sesegera mungkin bisa memenuhi harapan dari orang tua mereka, baik itu untuk bekerja maupun berwirausaha, serta melanjutkan studi. Dalam artian, setelah di wisuda, para lulusan ini tidak menganggur. Karena dari hasil tracer studi yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya, alumni PNB masa tunggunya hanya 3 bulan setelah diwisuda. “Jadi setelah wisuda, tiga bulan setelah itu, mereka harus memutuskan harus bekerja atau berwirausaha,” harapnya. 

Sementara itu, Wakil Direktur I Politeknik Negeri Bali, A.A. Ngr. Bagus Mulawarman, S.T., M.T., mengatakan, Politeknik Negeri Bali terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan, salah satunya dengan memperkuat hubungan dengan Dunia Usaha Dunia Industri sesuai dengan program kampus merdeka dan merdeka belajar. 

“Dengan adanya praktisi-praktisi mengajar nanti ke kampus, model pembelajaran project based learning, dan meningkatkan kualitas jurusan dan prodi kita untuk melakukan kelas-kelas kerjasama. Kita inginkan kedepannya mahasiswa-mahasiswa kita bisa sepenuhnya terserap di dunia usaha dunia industri,” jelas Bagus Mulawarman.

Sebagai lembaga pendidikan tinggi vokasi terbesar di Bali, saat ini Politeknik Negeri Bali telah menjalin kerjasama dengan 423 Dunia Usaha Dunia Industri. Keberhasilan Politeknik Negeri Bali dalam menyelenggarakan pendidikan vokasi telah membawa institusi ini masuk dalam 10 besar terbaik diantara 1128 pendidikan tinggi vokasi di Indonesia.

Salah seorang wisudawan dari Jurusan Pariwisata, Prodi D3 Perhotelan, Kadek Viana Prihantari Putri, mengaku bangga bisa kuliah di Politeknik Negeri Bali. Pasalnya, sebelum diwisuda, dirinya bersama teman-temannya, telah diterima bekerja disalah satu Hotel. Dengan langsung diterimanya di dunia kerja, tentu tidak terlepas dari apa yang telah didapat di Politeknik Negeri Bali. Yang mana, selama ini, untuk pembelajaran yang didapat di kampus, itu sudah sangat balance dengan apa yang dibutuhkan  di dunia kerja. 

“Apa yang saya dapat di kampus dengan dunia kerja, itu sangat balance. Sehingga saya tidak terlalu banyak beradaptasi ketika praktek di dunia kerja. Karena dari segi praktek, sudah sesuai dengan apa yang dibutuhkan di dunia kerja,” ucapnya. (MBP)