7 Hari Pencarian, Kakek Ketut Satra Tidak Ditemukan

 7 Hari Pencarian, Kakek Ketut Satra Tidak Ditemukan

Proses pencarian warga yang hilang di tengah hutan.

TABANAN – baliprawara.com

Hilang sejak 7 hari lalu, warga Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan, atas nama Ketut Satra (63), ternyata belum ditemukan hingga, Senin 24 Oktober 2022. Pencarian oleh Tim SAR gabungan, kembali dilakukan.

Area pencarian dilakukan ke arah barat daya dari Pura Puseh. Penyisiran memasuki hutan lindung hingga ketinggian 1100 Mdpl. “Ketika pencarian tadi (Senin-red) hujan deras, sekitar pukul 12.00 Wita tim kembali turun menuju posko dengan hasil nihil,” kata Komang Sudiarsa, koordinator lapangan. 

Diberitakan sebelumnya seorang  warga Dusun Andong Bangli, Kecamatan Baturiti, Tabanan belum kembali dari mencari rumput untuk makan ternak di hutan lindung Munduk Andong, Selasa 18 Oktober 2022. Laporan yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan Denpasar (Basarnas Bali), menyebutkan bahwa Ketut Satra (63) sudah meninggalkan rumah sejak Senin 17 Oktober 2022 sore. 

 

Sebelum kejadian, korban sempat tertangkap kamera CCTV yang ada di sebuah tempat makan. Pada pencarian hari ke 3, sempat ditemukan segenggam rumput dan daun pakis, yang oleh rekan korban diduga adalah milik Ketut Satra. 

Dari hasil evaluasi serta koordinasi dengan unsur SAR terkait, pihak keluarga, perangkat desa dan masyarakat, maka diambil keputusan bahwa pencarian dihentikan. Sesuai Undang-Undang Nomor 29 tahun 2014 mencantumkan bahwa setelah 7 hari pencarian operasi SAR dihentikan. Namun tidak menutup kemungkinan dapat kembali menurunkan personil apabila ditemukan tanda-tanda keberadaan korban. 

See also  Astra Motor Bali Gandeng RS Trijata Bhayangkara, Tuntaskan Program Vaksinasi Karyawan dan Keluarga

Kepala Kantor Basarnas Bali, Gede Darmada, S.E., M.A.P., menutup langsung dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Munduk Luwih. Turut hadir Kapolsek Baturiti, Camat Baturiti, Perbekel Desa Bangli, Kalak BPBD Tabanan, Bendesa Adat Munduk Andong Bangli, keluarga korban dan unsur SAR lainnya. Perangkat Desa mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang terlibat operasi SAR, dan mengharapkan koordinasi tetap dilakukan apabila sewaktu-waktu ditemukan keberadaan korban. 

Beberapa kendala yang dihadapi tim SAR gabungan diantaranya Basarnas Bali baru menerima pelaporan 1 hari setelah kejadian, ketika pencarian sering dihadapkan cuaca hujan deras sehingga jarak pandang terbatas, dan area pencarian luas karena tidak ada saksi mata saat-saat terakhir korban berada. 

Selama upaya pencarian dari hari pertama hingga ketujuh melibatkan lebih dari 90 personil dari Basarnas Bali, DVI Bidokes Polda Bali, Polsek Baturiti, Babinsa Desa Bangli, Babinkamtibmas Desa Bangli, BPBD Kabupaten Tabanan, Potensi SAR Dog, Potensi SAR Bhuana Bali Rescue, Perangkat Desa Bangli dan masyarakat setempat. (MBP)

 

redaksi

Related post