Perluas Program Penanganan Sampah di Bali, CCEP Indonesia Serahkan Donasi ke Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan
DENPASAR – Baliprawara.com
Berkomitmen selalu menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan kesejahteraan masyarakat Coca-Cola Europacific Partners Indonesia (CCEP Indonesia) sebagai salah satu perusahaan barang konsumen terkemuka di dunia, melalui program Dukung Aksi Pilihanku memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menominasikan organisasi di bidang keberlanjutan untuk menerima donasi dana yang akan digunakan dalam memperluas cakupan inisiatif yang dijalankan.
Program ini merupakan terusan dari inisiatif yang dijalankan oleh CCEP secara Group, Support My Cause, yang telah mendukung 44 yayasan lokal yang tersebar di seluruh wilayah Eropa dengan investasi lebih dari EUR 200.000. Tahun ini, program Support My Cause diperluas ke seluruh wilayah operasional CCEP, termasuk Indonesia.
Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, merupakan salah satu yayasan yang dinominasikan dan mendapatkan suara terbanyak untuk program Dukung Aksi Pilihanku 2022 oleh Made Putra Pranata, selaku Corporate Affairs Manager CCEP Indonesia wilayah Bali. Yayasan yang diinisiasi oleh Komang Sudiarta pada tahun 2009 tersebut dinominasikan karena memiliki visi yang sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menangani masalah sampah di Indonesia.
CCEP Indonesia menyerahkan donasi sebesar EUR 12.500 atau setara dengan Rp 186.250.000 yang diwakilkan oleh Lucia Karina, selaku Public Affairs, Communications & Sustainability Director CCEP Indonesia dan Papua Nugini kepada Komang Sudiarta selaku pendiri Yayasan Malu Dong Buang Sampah Sembarangan, Jumat (04/11/2022) di Malu Dong Space, Denpasar.
“Melalui program Dukung Aksi Pilihanku, kami berfokus kepada dua hal sekaligus; membangun kesadaran karyawan akan isu sosial dan lingkungan dengan melibatkan mereka secara langsung, dan mendorong perubahan perilaku dan kualitas masyarakat dengan mendukung kegiatan yayasan yang kredibel,” ungkap Lucia.
Lucia Karina, menjelaskan CCEP Indonesia miliki target yang ambisius yakni di tahun 2030 menargetkan untuk bisa 100% menarik kembali sampah plastik yang dikeluarkan dan 75% bisa didaur ulang untuk menjadi botol kemasan lagi atau close to look bukan melakukan downcycle atau membuat produk turunan. Lucia juga menambahkan apa yang dilakukan oleh CCEP Indonesia bukan greenwashing seperti yang di tuduhkan.
“Ini bukan greenwashing, kami melakukan ini sudah dari tahun 2007, sebelum ada istilah greenwashing, mulai dari beach clean up, menempatkan tempat sampah, memilah sampah, kami juga melakukan investasi besar dibidang Sustainability, target kami di tahun 2030, 100% sampah plastik bisa kami tarik kembali,” jelasnya.
Komang Sudiarta menyatakan “Masalah sampah perlu ditangani dari hulu, yaitu melalui edukasi untuk merubah pandangan masyarakat terhadap sampah, sehingga masyarakat dapat memilah, memanfaatkan, dan menguranginya. Masalah sampah adalah persoalan yang harus diselesaikan bersama oleh semua pihak,” ujarnya. (MBP)