Selain Pemilihan Ketua Umum DPP, Munas VI Aptikom Juga Bahas Percepatan Transformasi Digital

 Selain Pemilihan Ketua Umum DPP, Munas VI Aptikom Juga Bahas Percepatan Transformasi Digital

DENPASAR – baliprawaraa.com

Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom), menggelar Musyawarah Nasional (Munas) VI, di Bali, Kamis 8 Desember 2022. Bertempat di Prime Plaza Sanur, Munas yang dihadiri peserta dari seluruh Indonesia ini, menekankan pentingnya memberdayakan kecerdasan artifisial, untuk percepatan transformasi digital, di era revolusi industri 4.0 menuju masyarakat 5.0, sesuai tema munas. 

Menurut Ketum DPP Aptikom Prof. Dr. Zainal Arifin, pada munas kali ini, ada tiga agenda penting yang dilaksanakan yakni memilih Ketua Umum DPP, konferensi internasional dan seminar nasional. 

Munas akan berlangsung selama tiga hari, mulai Kamis 8 Desember hingga Sabtu 10 Desember 2022. Kegiatan ini, dibuka langsung oleh Asisten I Sekda Provinsi Bali I Gde Indra Dewa Putra dengan pemukulan gong. 

Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan, selaku Tuan Rumah Munas VI Aptikom, menyampaikan, kalau kegiatan ini diikuti hampir seribu peserta. Yang mana, peserta yang hadir dari 34 provinsi, berjumlah 800 orang. “Peserta munas sekitar 800 lebih dari 34 provinsi se Indonesia. Kalau ditotal bersama panitia jumlah pesertanya sekitar 900 lebih,” ujarnya saat memberikan keterangan pers, usai pembukaan Munas. 

Ketum DPP Aptikom Prof. Dr. Zainal Arifin, pada kesempatan tersebut mengatakan, tiga agenda penting yang dibahas dalam Munas VI ini yakni, memilih Ketua Umum DPP, International Conference on Informatics and Computing (ICIC) dan Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi (SEMNASTIK).

Dijelaskan kata kunci pada acara kali ini adalah percepatan transformasi digital. Hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo yang meminta semua lini masyarakat melakukan percepatan transformasi digital. “Aptikom berusaha memberikan secara maksimal pengetahuan dan keterampilan yang terkini dalam menyongsong generasi emas 2045,” terangnya, saat bersama Sekjen DPP Aptikom Prof. Dr. Achmad Beny Mutara, Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra dan pengurus lainnya.

See also  Prodi Kimia FMIPA dan Mahasiswa KKN Unud Laksanakan Pengabdian Masyarakat di Desa Sanding

Namun diingatkan dalam percepatan transformasi digital ini, jangan sampai jadi budak teknologi. “Kita harus bisa jadi master teknologi. Setiap rupiah yang  dikeluarkan untuk teknologi harus bisa meningkatkan kesejahteraan. Untuk mencapai itu maka kita buat kurikulum yang bisa mendukung peningkatan SDM,” jelasnya. 

Agar tak jadi budak teknologi, yang dibutuhkan ke depan adalah anda bisa bikin apa, bukan anda tahu apa. Sehingga tidak jadi budak. “Mungkin kita tertinggal membuat teknologi tapi kita bisa memanfaatkannya dengan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya. 

Sementara Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengapresiasi Aptikom memilih Bali karena akan membantu Bali pascapandemi. “Saya harap Aptikom juga bantu pemda di Bali. Perguruan tinggi sangat strategis mencetak SDM cerdas sehingga punya daya saing dengan negara maju,” ujarnya. 

Dalam jumpa pers juga mengemuka teknis pemilihan ketum baru yang akan menggantikan Prof. Dr. Zainal Arifin dimana tiap provinsi biasanya mengeluarkan bakal calon. Namun sebagaimana yang telah berjalan di munas-munas sebelumnya, biasanya sekjen terpilih secara aklamasi sebagai ketua. (MBP)

 

redaksi

Related post