Mahasiswa Prodi Sarjana Peternakan Fapet Unud Ciptakan “ESSPRAY” Obat Herbal Kudis Ternak

 Mahasiswa Prodi Sarjana Peternakan Fapet Unud Ciptakan “ESSPRAY” Obat Herbal Kudis Ternak

“ESSPRAY” Obat Herbal Kudis Ternak ciptaan Mahasiswa Prodi Sarjana Peternakan Fapet Unud. (Foto: dok. Unud)

MANGUPURA – Baliprawara.com

Mahasiswa Prodi Sarjana Peternakan Fapet Unud, I Gede Adit Puspa Dantayasa, Riska Ameliya dan Mas Rian Hadidi, telah berhasil menciptakan produk “ESSPRAY” Obat Herbal Kudis Ternak dalam Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW).

See also  Fapet Unud Audensi ke BPTU HPT Denpasar, Bahas Tindak Lanjut Kerja Sama

Esspray merupakan sebuah cairan yang terbuat dari ekstrak daun ketepeng cina, minyak cengkeh, alcohol 70% dan PEG 40 HCO yang dikemas dalam kemasan botol semprot (spray) ukuran 100 ml.

Produk ini dapat membantu masyarakat khususnya para peternak dan pecinta hewan lainnya seperti anjing, kucing dalam mengatasi dan mencegah adanya gangguan kulit seperti kudis, iritasi, jamur, gatal-gatal, kutu dan infeksi.

See also  Fapet Unud Gelar Yudisium Periode April 2022

Proses Pembuatan dari produk ini antara lain: 

1)Pembuatan ekstrak air daun ketepeng cina

-Siapkan daun ketepeng cina segar dan cuci hingga bersih kemudian potong kecil-kecil.

-Jemur daun ketepeng cina hingga kering.

-Setelah kering, rebus daun ketepeng cina menggunakan air sampain air mendidih pertama dan matikan kompor.

-Diamkan daun ketepeng yang sudah di rebus hingga dingin.

-Setelah dingin saring daun ketepeng yang sudah di rebus menggunakan kain planel, dan simpan pada botol.

2) Pembuatan minyak cengkeh 

-Siapkan cengkeh yang telah dikeringkan sebelumnya.

-Siapkan sekitar 2 sendok makan (sekitar 30 gram) cengkeh utuh. Masukkan cengkeh pada cobek, kemudian hancurkan dengan ulekan.

See also  FKH Unud Hadirkan Cucu Ki Hajar Dewantara dan Pemimpin Umum Pers Akademika 2021 di Puncak PKMM 2022

-Setelah halus pindahkan cengkeh ke stoples kaca kecil berwarna gelap. Pilih stoples yang dapat menampung setidaknya 60-120 ml cairan. Stoples dengan kaca berwarna gelap mencegah cahaya agar tidak merusak minyak.

-Lapisi cengkeh yang sudah dihancurkan dengan minyak karier. Tuangkan minyak kelapa ke cengkeh hingga terendam di dalam minyak (tidak perlu menuangkan terlalu banyak minyak). Kocok stoples untuk memastikan cengkeh-cengkeh terlapisi dan terendam dalam minyak karier.

-Pasang tutup pada stoples dengan kencang agar minyak tidak tumpah. Kocok stoples berisi minyak dan cengkeh dengan hati-hati untuk memastikan cengkeh terlapisi minyak secara menyeluruh. Prosedur ini juga membantu menyebarkan dan mencampurkan esens cengkeh dengan seluruh minyak.

 

-Diamkan stoples selama sekitar satu minggu.

-Setelah 1 minggu saring cengkeh dari minyak dan pasang kain penyaring keju pada mulut stoples dan tahan menggunakan karet gelang.

-Minyak cengkeh siap di gunakan.

3 ) Proses kombinasi bahan, dan pengemasan.

-Lakukan pencampuran pada minyak cengkeh, alcohol 70 %, dan PEG 40 HCO aduk selama 5 menit hingga homogen.

-Setelah 5 menit tambahkan ektrak air daun ketepeng cina dan aduk hingga homogin.

-Setelah homogen, masukkan cairan esspray ke dalam botol spray dan beri lebel serta lapisi dengan plastik pelindung menggunakan media pemanasan agar menempel

-Cek kembali untuk memastikan kehigienisan dan keamanan produk sehingga produk siap di pasarkan.

-Produk ini digunakan dengan cara menyemprotkan produk keseluruh tubuh hewan yang telah terinfeksi penyakit kulit (dermatitis) secara merata dan dapat diulangi seminggu sekali sampai sembuh.

See also  Prodi Sarjana Peternakan Fapet Unud Hadiri Monev PKKM 2022

Keunggulan produk ini adalah: 

1. Menggunakan bahan herbal seperti daun ketepeng cina sehingga dapat menjadi wadah budidaya tanaman daun ketepeng cina yang mulai langka keberadaannya.

2. Pengaplikasian produk praktis dan cepat.

3. Adanya tambahan seal pada tutup kemasan sehingga tidak mudah bocor

4. Sudah memiliki izin usaha

5. Mudah dijangkau keberadaan nya karena tersedia di toko online seperti shoope dan Tokopedia. (MBP/Unud.ac.id)

 

tim redaksi

Related post