Akademisi MSDP-Unwar Rekomendasikan Model Bio Flok Terpal Untuk Budidaya Rumahan

 Akademisi MSDP-Unwar Rekomendasikan Model Bio Flok Terpal Untuk Budidaya Rumahan

DENPASAR – baliprawara.com

Akademisi Prodi Manajemen Sumber Daya Pesisir, Universitas Warmadewa (MSDP-Unwar), Ir. I Wayan Arya, MP merekomendasikan pengembangan model bio flok dengan kolam terpal sebagai salah satu usaha budidaya ikan di tingkat rumah tangga. Model ini dapat menjadi salah satu alternatif dalam membantu mewujudkan ketahanan pangan keluarga dan menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga. 

Arya mengakui model bio flok dengan kolam terpal sudah pernah disosialisasikan di Desa Wanagiri, Kabupaten Buleleng saat kegiatan pengabdian masyarakat tingkat internasional kerjasama antara Fakultas Pertanian-Unwar dengan Fakulti Sains Gunaan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia Rabu 12 Desember 2022. 

“Ini juga didukung oleh kecenderungan masing-masing rumah tangga di Desa Wanagiri memiliki lahan pekarangan yang luas, sehingga memungkinkan lahannya digunakan untuk membuat kolam terpal,” kata Wayan Arya saat ditemui di Denpasar pada Minggu 25 Desember 2022. Look

Arya mengungkapkan jika memperhatikan ketersediaan sumber daya air di Desa Wanagiri maka berpotensi dilakukan pengembangan budidaya di tingkat rumah tangga. Melihat kondisi tersebut maka pengembangan sumberdaya perikanan yang paling mungkin dilakukan adalah pemeliharaan ikan nila, karena ikan ini memiliki daya toleransi yang cukup baik untuk wilayah dataran tinggi yang cenderung bersuhu sejuk sampai dingin.

Menurutnya, pembudidayaan ikan nila menjadi sangat potensial  di Desa Wanagiri, karena tersedianya sumber pakan alami yang cukup melimpah. Pakan alami tersebut berupa daun-daunan, seperti daun talas/keladi, daun sungenge (bali) atau dikenal juga tumbuhan insulin, dimana tumbuhan ini cukup melimpah dan sangat subur, serta pemanfaatannya baru sebatas digunakan  untuk makanan ternak kambing, 

See also  Bupati Giri Prasta Diusulkan Raih Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ia menambahkan potensi pasar untuk jenis ikan nila ini juga cukup mendukung karena desa Wanagiri sebagai obyek wisata, juga berdekatan dengan obyek wisata utama yaitu obyek wisata Bedugul dan Danau Buyan.  Menurut informasi serapan ikan konsumsi untuk wilayah Bedugul cukup tinggi untuk keperluan restoran, rumah makan, warung makan, dan bahkan untuk keperluan lauk rumah tangga, sehingga produksi perikanan di sekitar obyek wisata tersebut masih dirasa sangat kurang. Hal ini menjadi peluang yang cukup besar untuk bisa dimanfaatkan dari sektor perikanan oleh masyarakat Desa Wanagiri. (MBP)

 

redaksi

Related post