Ultraman Ikut Bersihkan Sampah di Kuta

MANGUPURA – baliprawara.com

Sampah kiriman hingga kini terus menepi di pantai Barat Badung, salah satunya di Kuta. kondisi ini pun menyebabkan pantai yang menjadi daya tarik wisata ini terlihat kumuh. Terlebih hingga kini telah ada 650 ton sampah kiriman yang telah diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Badung, sejak awal munculnya sampah kiriman pada akhir bulan Oktober 2022.

Terkait kondisi sampah di pantai, Suzuki Hiromasa, wisatawan asal Jepang yang konsen di bidang lingkungan, sengaja datang ke Bali untuk ikut bersih-bersih sampah pantai. Pria usia 37 tahun yang sering disapa Masa ini, mengaku sengaja datang ke Bali setiap musim hujan, untuk ikut membersihkan sampah kiriman di pantai, terutama pantai Kuta.

Untuk menarik perhatian pengunjung, Masa sengaja berpakaian ala superhero Jepang, Ultraman. Dengan membawa peralatan, dirinya tampak ikut membersihkan sampah di kawasan pantai Kuta, yang kini mulai dipenuhi sampah kiriman.

Dipilihnya kostum ultraman ini kata Masa, memang sengaja dilakukan untuk mengundang simpati masyarakat, terutama untuk ikut membersihkan sampah di pantai Kuta. Aksi bersih-bersih ini menurutnya, bukan hal baru yang dilakukan, namun telah rutin dilakukannya setiap musim angin barat tiba. 

Lebih lanjut pria yang kesehariannya sebagai pekerja sosial di Jepang, aksi ini dilakukannya karena keprihatinannya melihat pantai Kuta setiap tahun pasti dipenuhi sampah kiriman. Untuk itu, sejak 7 tahun lalu, dirinya rutin datang ke Bali untuk ikut bersih-bersih sampah pantai. 

Rencananya, Masa akan menetap di Bali hingga Maret 2023. Bahkan ia menyatakan akan kembali datang di akhir tahun saat munculnya sampah kiriman. “saya saat ini tinggal di kos di Bakung Sari, nanti tahun depan saya akan datang lagi,” ucapnya, Jumat 30 Desember 2022.

See also  Pelaku Jambret di Kuta Diancam Pidana Paling Lama Tujuh Tahun

Lebih lanjut pria asal Miyagi Jepang ini berharap masyarakat lebih peduli akan kebersihan. Mulai dari tidak membuang sampah sembarangan, dan rutin melakukan kegiatan bersih bersih. 

Dipilihnya pantai Kuta sebagai lokasi pembersihan, karena melihat berita tentang kondisi sampah kiriman di sejumlah media. Apalagi kecintaannya terhadap Bali, mengundang semangatnya untuk  datang khusus untuk membersihkan sampah kiriman di Pantai Kuta. “Dulu saya juga bersih-bersih sampah di negara lain, seperti Jepang, Hawai, India, dan Hongkong. Sekarang di Bali,” ucpanya. (MBP)

 

redaksi

Related post