Sambut Tahun Baru Imlek, TCI Unud gelar Spring Festival 2023

 Sambut Tahun Baru Imlek, TCI Unud gelar Spring Festival 2023

Spring Festival 2023 yang di gelar Tourism Confucius Institute Unud, Kamis (19/01/2023). (Foto: dok. Unud)

DENPASAR – Baliprawara.com

Tourism Confucius Institute (TCI) yang merupakan bagian dari Fakultas Pariwisata Universitas Udayana (Unud) menggelar Spring Festival 2023, Kamis (19/01/2023). Festival untuk merayakan tahun baru Imlek 2574 ini dilaksanakan di Ruang Nusantara, Gedung Agrokompleks, Kampus Unud Sudirman Denpasar. 

Pada festival kali ini, hadir Konsulat Jendral RRT di Denpasar, Zhu Xinglong, Rektor Unud, Prof. Dr. Ir. I Nyoman Gde Antara, M.Eng., IPU, dan sejumlah undangan lainnya.

See also  Jurusan Teknik Sipil PNB, Lakukan Pemetaan Kawasan Pura Geriya Tanah Kilap Denpasar

Dalam sambutannya, Rektor Unud Prof. I Nyoman Gde Antara menyampaikan ini merupakan kali ketiga bagi Unud menyelenggarakan perayaan Festival Musim Semi (Tahun Baru Imlek 2574). Pergantian tahun dikaitkan dengan simbol binatang menurut siklus Zodiak China sendiri.

Sesuai zodiak tersebut, tahun ini merupakan Kelinci Air sebagai simbol umur panjang, kedamaian, dan kemakmuran. Dengan demikian, tahun ini diprediksi menjadi tahun penuh harapan, perdamaian dan kemakmuran bagi seluruh umat manusia di dunia.

See also  Kolam Air Sanih Ramai Pengunjung di Hari Umanis Kuningan

Di tahun 2023 ini diharapkan juga dapat menjadi sebuah momentum bagi Unud untuk meningkatkan jumlah kerjasama di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat internasional. Kerjasama di bidang kebudayaan telah dibuktikan dengan kehadiran rombongan kesenian dari Provinsi Yunnan dan Hainan dalam Pesta Kesenian Bali pada 2016 hingga 2019.

Sampai tahun ini telah terjalin hubungan kerjasama Government to Government dan University to University antara Bali dengan beberapa provinsi di China. Unud pun telah membangun jaringan kerjasama dengan dua universitas di Tiongkok, yaitu Universitas Nanchang dan Universitas Nanchang Normal dalam pendirian TCI. “Diharapkan, jalinan kerjasama tersebut dapat menjadi sebuah aset di bidang pendidikan, kebudayaan, kesenian bagi kedua belah pihak, serta dapat memulihkan pariwisata Bali Pasca Covid-19,” tutur Prof. Antara.

 

Konjen RRT di Denpasar, Zhu Xinglong menyampaikan Hubungan Tiongkok dan Indonesia sedang berada di masa terbaik dalam sejarah. Tahun ini, kerja sama antara Tiongkok – Indonesia sangat membuahkan hasil. Dalam waktu setengah tahun, kedua kepala negara sudah sempat saling bertukar kunjungan.

Pada bulan Juli, presiden Joko Widodo merupakan kepala negara asing pertama yang mengunjungi Tiongkok setelah olimpiade Beijing. Pada bulan November, Presiden Xi Jinping berkunjung ke Bali untuk menghadiri KTT G20, menjadikan Indonesia negara pertama dalam kunjungan pertamanya setelah Kongres Nasional ke-20 PKT.  Kedua negara terus mempromosikan pembangunan bersama berkualitas tinggi dari kerja sama “One Belt and One Road” dan “Poros Maritim Dunia”, dan membangun proyek unggulan seperti “Koridor Kerja Sama Ekonomi Regional” serta “Dua Negara Taman Kembar” dan lain-lain.

See also  Go Internasional! Penampilan TCI Unud di hadapan Pimpinan RRT pada KTT G20 dilirik Media Luar Negeri

Dengan mengikuti optimalisasi berkelanjutan dari kebijakan pencegahan pandemi Tiongkok dalam waktu dekat, pihaknya percaya bahwa pertukaran Tiongkok-Indonesia akan semakin maju dan pemahaman dan persahabatan antara kedua bangsa akan  lebih mendalam.

Sementara itu, Dekan Fakultas Pariwisata Unud, Dr. I Wayan Suardana, SST.Par., M.Par menerangkan dalam kegiatan ini, hampir semua elemen terlibat, baik itu para dosen maupun mahasiswa. Pada festival kali ini terdapat penampilan khusus, yakni tari Kang Cing Wi. Dalam pementasannya itu, musik yang mengiringi tarian merupakan kolaborasi antara alat musik China dan gambelan Bali. “TCI ini kan dibentuk berdasarkan latar belakang adanya kesamaan budaya China dengan Bali. Jadi pada momen-momen tertentu seperti hari ini, kita tunjukkan iconic kolaborasi tarian Kang Cing Wi,” terang Dekan Fakultas Pariwisata Unud.

See also  Flyer "Do and Don't" untuk Wisman yang Masuk Bali Mulai Disebar

Direktur Indonesia TCI Unud, Dr. Drs. I Made Sendra, MSi menambahkan, marwah pariwisata sebenarnya dari dulu sudah ada, seperti halnya pernikahan antar dua bangsa. Dari pernikahan ini akan memunculkan persilangan budaya. Di Bali dikenal penggunaan uang kepeng dari sejak pernikahan Jaya Pangus dengan Kang Cing Wi. “Akulturasi budaya ini akan selalu menjadi spirit bagi kita untuk kedepannya menjalin hubungan kerjasama,” tambahnya. (MBP/Unud.ac.id)

 

tim redaksi

Related post