Sudah Tidak Terpakai, SPKLU Bekas G20 Dibongkar Hingga ke Paving

Tempat SPKLU yang dulu dipasang untuk KTT G20, di jalan Nusa Dua Selatan, kini telah dibongkar sampai bersih.
MANGUPURA – baliprawara.com
Sempat menjadi kebanggaan selama pelaksanaan KTT G20 di Bali, namun sebagian Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), bekas penggunaan saat KTT G20, di Jalan Nusa Dua Selatan, akhirnya dibongkar. Dari pantauan di lokasi, ternyata yang dibongkar bukan hanya perangkat SPKLU saja, namun, lantai paving yang pun juga dibongkar sampai bersih.
Kepala Lingkungan Sawangan, Kelurahan Benoa, I Wayan Jabut, sempat mempertanyakan hal itu. Pihaknya sebelumnya mengaku tidak tahu pasti pihak yang melakukan pembongkaran. Namun menurut dia, hal tersebut dilakukan secara berlebihan, pasalnya yang dibongkar, sampak ke paving yang terpasang.
Menurut dia, alangkah baiknya jika bagian lantai paving tetap dibiarkan, sehingga area yang dahulunya menjadi salah satu lokasi hajatan internasional KTT G20 tetap terkesan rapi. Tidak seperti sekarang, yang dirasa sangat tidak elok dipandang mata.
“Jika yang dibongkar hanya alat dan atapnya, kami bisa memahami. Tapi yang menjadi pertanyaan kami, kenapa pavingnya juga ikut dibongkar dan digunduli seperti itu?,” tanya Jabut, Minggu 5 Februari 2023.
Pihaknya merasa bingung, kenapa yang sudah bagus, malah dibongkar. Walaupun alatnya diambil, namun kalau lantai paving dibiarkan, minimal sempadan jalan bisa terlihat rapi dan mencerminkan area yang dahulunya dilintasi para petinggi berbagai negara.
Sepengetahuan dia, pembongkaran itu baru dilakukan terhadap area SPKLU di seberang The Ritz-Carlton. Sementara untuk yang berlokasi di depan The Apurva Kempinski Bali, dirasa masih menunggu jadwal. “Tapi sepertinya akan dibongkar juga. Karena secara pemanfaatan kan terbilang belum dimanfaatkan secara penuh,” bebernya..
Menurut dia, salah satu tujuan dari pelaksanaan KTT G20 adalah untuk mempromosikan Bali. Tentunya Bali yang lebih tertata, termasuk di sekitar venue dimanfaatkan. “Jadi sebenarnya bagusnya itu dibuat permanen. Bukan temporary, yang fungsinya hanya untuk showing up saja. Sementara begitu acara usai, malah dibuat amburadul lagi,” keluhnya. (MBP)