Dampak Pandemi Covid-19, Penjualan Lele Hasil Budi Daya Alami Penurunan
TABANAN – baliprawara.com
Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang besar hampir di semua lini. Tak terkecuali dengan sektor budidaya Lele yang juga mulai sepi order. Bahkan dengan sepinya order, juga berdampak pada harga hasil produksi yang tidak sebanding dengan harga pakan yang terus meningkat.
Seperti penuturan salah seorang pemilik tempat budidaya ikan Lele, Made Punarbawa, penurunan penjualan mulai terjadi sejak awal Maret. Dengan kondisi ini, dari 20 Kolam yang dikelolanya, pihaknya mengaku mengalami penurunan order hingga 50 persen. “Dengan kendala pandemi Covid-19 ini, pasarannya lesu jika dibandingkan sebelum Covid. Hasil jual jauh menurun daripada yang dulu, hampir 50 persen lah menurunnya” kata Made, ditemui di Banjar Pande kelurahan Dajan Peken Tabanan, belum lama ini.
Dijelaskannya, saat situasi normal Made bisa menjual Lele dengan jumlah besar hingga mencapai 5 sampai 6 kwintal di tiga daerah, yakni Tabanan, Denpasar, dan Gianyar. Namun saat ini terjadi penurunan penjualan. Untuk menyiasati kondisi ini dan mengantisipasi kerugian, pihaknya mulai melakukan pembibitan sendiri. Yang mana Sebelumnya dirinya biasa membeli Bibit.
“Karena pakan tinggi, kita mengakali mengurangi pemeliharaan dan penebaran. Nanti kalau sudah stabil baru kita pelihara lebih banyak lagi. Saat ini hanya pelihara kurang lebih 40 ribu ekor saja, kalau dulu sampai 70 ribu ekor” bebernya.
Pihaknya berharap, situasi ini dapat segera normal kembali, agar penjualan kembali lancar. Untuk saat ini, pihaknya hanya bisa menjual lele hasil budi daya ke pedagang lalapan. ” Saat ini hanya dijual di pasar terdekat saja. Terkadang ada juga pedagang lalapan yang mencari ke sini, namun penjual lalapannya juga agak sepi sekarang, lain seperti yang dulu” keluhnya. (MBP6)
1 Comment
Very interesting info!Perfect just what I was searching
for!Blog monetyze