Sempat Amburadul Akibat Abrasi, Pantai Selagan Nusa Kini Mulai Terlihat Rapi
MANGUPURA – baliprawara.com
Pantai Selagan Nusa, yang sebelumnya hancur akibat tergerus abrasi, kini mulai terlihat rapi. Pesisir yang berada di antara Pulau Nusa Dharma dan Pulau Peninsula Nusa Dua ini, telah mendapat penataan dengan penambahan pasir. Upaya ini dilakukan untuk mengembalikan kondisi pantai seperti kondisi semula. Garis pantai yang semula bopeng akibat gempuran ombak pantai selatan, kini kembali berisi pasir.
General Manager kawasan The Nusa Dua, IGN Ardita menerangkan, area Selagan Nusa memang sempat terkena abrasi di tahun 2020. Karena itu pihaknya bersama PUPR dan BWS Bali Penida menyiapkan langkah-langkah penanganan. Karena saat itu terjadi Covid-19, akhirnya penanganan itu dilaksanakan tahun 2023 dengan konsep mengembalikan kondisi pantai yang terkena abrasi seperti keadaan semula secara riil dan alami.
Kondisi pesisir yang dilanda abrasi di kawasan Pantai Nusa Dua, kini memang sudah kembali seperti semula. Berdasarkan informasi yang diperoleh, progres penataan itu sudah mencapai 70 persen. Diharapkan, dalam kurun waktu 2 bulan kedepan, penataan tersebut bisa terselesaikan dengan baik, sehingga areal pantai kondisinya bisa kembali seperti sebelumnya. Setelah pengisian pasir itu selesai dilaksanakan BWS, pihaknya akan memperbaiki kondisi pedestrian yang sempat tergerus abrasi pada sisi utara.
Lebih lanjut dikatakan, penataan kawasan pantai Selagan Nusa ini dilakukan dengan mengembalikan kondisi pantai seperti semula, dan tidak menggunakan geobag seperti dulu yang dilakukan pihaknya saat perhelatan IMF World Bank. Yang mana saat itu, penataan dengan geobag merupakan langkah jangka pendek pihaknya dalam menangani abrasi, namun hal itu kembali tergerus abrasi.
“Dulu kita tangani abrasi itu dengan geobag. Tapi karena disana kembali mengalami abrasi, maka kami dengan BWS Bali Penida dan PUPR kembali melaksanakan penataan,” kata Ardita, Senin 13 Maret 2023.
Potensi abrasi kata dia, memang sangat memungkinkan dapat terjadi kedepannya. Untuk itu pihaknya akan kembali melaksanakan analisa dan kajian, dengan menggandeng konsultan. Yangana pada titik area tertentu nantinya kemungkinan akan dibuatkan growin seperti yang dilaksanakan sebelumnya di sisi utara. Sebab hal itu dirasa cukup bagus untuk menangkal abrasi dan area tersebut cukup banyak tumbuh pasir.
“Ada analisa sementara untuk penambahan growin. Hal itu menyikapi adanya pasir yang cenderung lebih banyak dari titik depan grand hyatt ke selatan. Mungkin itu karena pengaruh pergerakan dan lokasi di selagan antar pulau,” ungkapnya.
Selain itu, ada pula alternatif kedua yaitu dengan membuat alur air pantai (semacam loloan) diantara Pulau Nusa Dharma dengan Pulau Peninsula yang saat ini tersambung. Pada sisi sebelah utara nantinya diubah agar sirkulasi pasir dan air dapat mengalir dengan baik disana. Dengan demikian, tekanan keras dari ombak agar tidak ditarik lagi, tapi disirkulasikan seperti debu. Namun kembali hal itu tentu akan dilaksanakan di tahap selanjutnya yang akan disinergikan dengan kajian BWS dan pihaknya di ITDC.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Pelaksana Jaringan Sumber Air (PJSA) BWS Bali Penida, I Wayan Riasa tidak menampik bahwa progres penataan kawasan Pantai Nusa Dua memang sudah menunjukan hasil. Pada umumnya penataan tersebut dikerjakan dengan mempertimbangkan kondisi event dan aspek kenyamanan tamu hotel yang berada di sekitar. (MBP)