Bermanfaat Bagi Pembangunan Bangli, Dua Inovator Lolos Finalis Kerti Bali Swacita Nugraha
BANGLI – baliprawara.com
Dua inovasi yang dikembangka masyarajat di Kabupaten, diberikan penghargaan oleh Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA). Kedua inovasi ini diantaranya, Inovasi Alat Sebit Anyaman Bambu yang diciptakan oleh I Nengah Suda dari Desa Sulahan Kecamatan Susut. Inovasi teknologi ini dikembangkan dari proses tradisional menjadi alat/proses yang lebih modern dan efisien. Dalam proses pengenalannya, ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat.
Plt.Kepala BRIDA Kabupaten Bangli I Nengah Wikrama, mengatakan, penerapan teknologi pada masyarakat ini, diharapkan bisa mengedukasi tentang manfaat teknologi yang dikembangkan sebaik mungkin. Seperti diketahui, pemanfaatan teknologi, dapat memenuhi kebutuhan individu atau masyarakat karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat.
Dikatakan, untuk masyarakat Desa Sulahan yang mayoritas sebagai pengrajin, menjadikan Desa ini sebagai tempat komoditi kerajinan tangan dari bambu. Dengan semakin banyaknya permintaan pasar, dan kualitas barang yang dihasilkan, maka timbul masalah dalam pengolahan bambu supaya bisa menyisir bambu dengan cepat dan hasil yang didapat sesuai dengan keinginan.
“Dari masalah tersebut maka tercetus ide dan inisiatif untuk membuat suatu alat untuk pengolahan bambu. Dengan peralatan yang seadanya berupa, paku, pipa, plat seng, pisau, ban dalam bekas, baut dan kayu usuk, dari bahan yang mudah dicari serta harga yang tidak terlalu mahal. Maka terciptalah Alat ‘Sebit’ Bambu,” katanya, Minggu 18 Juni 2023.
Selain alat sebit bambu ini, selanjutnya, ada inovasi digitalisasi yang dinamakan Dywik Bank Sampah Bangli Era Baru, di Desa Tamanbali Bangli yang dikembangkan oleh I Wayan Sutirka. Inovasi ini dikembangkan berawal dari kondisi sampah yang ada di masyarakat yang tidak dikelola dengan baik. “Maka dari itu, dihadirkanlah inovasi Dywik Bank Sampah, dengan harapan dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah. Salah satunya dengan memberikan inspirasi dan memberikan pelatihan-pelatihan mengenai pembuatan kreasi daur ulang serta Tata Kelola Pengelolaan sampah kepada siswa-siswi sekolah mulai dari SD, SMP, SMA/SMK hingga ibu ibu PKK,” ucapnya.
Selain itu Dywik Bank Sampah juga memanfaatkan sampah koran atau kertas sebagai kreasi daur ulang yang memiliki nilai seni dan ekonomis yang lebih menjadi bokor dengan motif maskot Kabupaten Bangli.
Seiring dengan kemajuan iptek pengelolaan Dywik Bank Sampah juga dikembangkan dengan mengadopsi teknologi informasi dalam bentuk manajemen berbasis digitalisasi. “Sehingga akan sangat memudahkan dalam pengelolaannya karena semua aktifitas pengelolaan sampah (jumlah sampah, jenis sampah, jumlah tabungan hasil penjualan nasabah dan lain lain), sudah terintegrasi dalam aplikasi dengan beberapa menu yang bisa digunakan melalui Hp android maupun laptop,” bebernya.
Aplikasi yang digunakan, ada 3 jenis yaitu aplikasi di induk (Dywik), di unit (Dywik Unit) dan di nasabah (Dywik Nasabah). Khusus aplikasi yang di induk terkoneksi melalui web http://dywik.griyaluhu.org/login sedangkan yang di unit dan nasabah bisa didownload melalui play store yaitu “Dywik Kader” untuk di Unit dan “Dywik Nasabah” untuk di nasabah.
Dywik Bank Sampah kata dia, juga bekerjasama dengan beberapa pihak seperti, BPJSTK, BPD,BNI dan Pegadaian. Sehingga nantinya dapat berimbas pada peningkatan kesejahteraan para pihak yang terkait dengan pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Dywik Bank Sampah dalam bentuk inovasi “Digitalisasi Dywik Bank Sampah Bangli Era Baru”.
Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten Bangli melalui Badan Riset Inovasi Daerah (BRIDA), melaksanakan Penilaian Lomba Kerthi Bali Swacita Nugraha. Lomba ini digelar untuk masyarakat umum yang kreatif dan inovatif, menghasilkan karya yang sangat bermanfaat bagi pembangunan Daerah di Kabupaten Bangli.
Tujuan dari kegiatan Lomba tersebut adalah untuk memberikan sebuah penghargaan kepada warga negara/masyarakat, baik secara perorangan maupun kelompok yang mampu menghasilkan inovasi kreatif dan dalam segi kemanfaatannya mampu dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bahkan tak hanya itu, namun juga berdampak cukup besar dalam merubah kehidupan masyarakat yang menjadikan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sebagai bagian dalam peningkatan kesejahteraan serta yang menjadi dasar atau sasaran meningkatkan kepedulian dan menumbuhkan kesadaran masyarakat. Agar dapat memanfaatkan IPTEK sebagai solusi dalam mendukung kegiatan pekerjaan, sehingga menghasilkan produk-produk berdaya saing kuat. (MBP)